Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Google.org donasikan $1 juta ke Bebras Indonesia untuk bantu pelatihan guru dan murid



Bantuan akan dipakai untuk mengajarkan keahlian berpikir komputasional kepada dua juta murid di Indonesia

Foto perwakilan Google dengan Bebras Indonesia

Awaluddin Tjalla Kepala Pusat Kurikulum & Pembelajaran Kemendikbud RI, Nur Ernawati Perwakilan Guru SMP Islam Al-Azhar 26 Yogyakarta, Inggriani Liem Ketua Bebras Indonesia, Randy Jusuf Managing  Director Google Indonesia, Scott Beaumont - President Asia Pacific Google dalam acara Grow with Google

Hari ini Google.org mengumumkan bantuan sebesar 1 juta USD bagi organisasi edukasi nonprofit Bebras Indonesia untuk membantu pelaksanaan pelatihan keahlian berpikir komputasional bagi 22.000 guru di 22 kota kecil dan besar. Inisiatif yang dinamai Gerakan Pandai ini akan dijalankan selama dua tahun dengan memanfaatkan materi online dan offline untuk membantu dua juta murid belajar cara berpikir secara kritis dan memecahkan masalah-masalah sulit, agar mereka tidak hanya bisa menghafal.

“Menyiapkan Indonesia menghadapi masa depan perekonomian global yang digital adalah langkah yang penting bagi negara ini dan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab semua pihak,” demikian penjelasan Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia pada peluncuran Grow with Google, sebuah program yang ditujukan untuk membantu menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat Indonesia. “Ini membutuhkan kemitraan yang lebih luas dan mendalam - antara pemerintah dan kalangan industri, bisnis besar dan wiraswasta, serta para pendidik dan organisasi nonprofit, dengan menjadikan edukasi dan keterampilan sebagai titik pusat dari visi bersama masa depan Indonesia."

Membangun kemampuan para pendidik adalah salah satu prioritas Google.org, organisasi filantropi kami, yaitu membantu organisasi-organisasi nonprofit seperti Bebras Indonesia melakukan perubahan sistemis jangka panjang untuk mengatasi kekurangan tenaga terampil digital. Menurut studi baru dari AlphaBeta, jika pemerintah, kalangan bisnis, dan masyarakat mampu bekerja sama meningkatkan kualitas edukasi dan keterampilan digital, pada tahun 2030, keterampilan digital bisa menyumbangkan Rp4.411 triliun (312 miliar USD), atau 16% dari proyeksi PDB Indonesia. Sebagai acuan, saat ini keterampilan digital menyumbangkan Rp908 triliun bagi perekonomian Indonesia: yaitu 6% dari PDB.

“Selain membantu upaya untuk mengatasi kekurangan Indonesia di bidang mata pelajaran dasar seperti matematika dan ilmu pasti, kami senang bisa membantu organisasi nonprofit seperti Bebras, yang berkomitmen untuk membekali para guru dan murid dengan keahlian di bidang analisis kritis dan pemecahan masalah - yaitu ‘keahlian berpikir komputasional’ yang akan memampukan mereka untuk beradaptasi terhadap perubahan ekonomi dan teknologi,” Randy menambahkan. “Kami yakin bahwa program baru yang dipelopori oleh Bebras Indonesia ini - dengan bantuan dana dari Google.org - adalah langkah yang tepat.”

Sesi diskusi panel tentang computational thinking

Diskusi panel computational thinking

Pada 2019, Bebras dengan didukung oleh Google Indonesia, menjalankan sebuah program pilot gratis di Bandung dan Yogyakarta. Sebanyak 140 guru dan lebih dari 5.000 murid mengikuti pelatihan cara berpikir komputasional dan penerapan keterampilan digital.

“Menjadi pengguna teknologi yang terampil, baik, dan beretika saja tidak cukup. Kita perlu menumbuhkan kemampuan berpikir komputasional anak sejak dini, agar suatu hari ia dapat menjadi pencipta produk-produk digital, atau ilmuwan yang mumpuni di bidang komputasi,” kata Dr. Inggriani Liem, Ketua Bebras Indonesia.

Foto booth Bebras Indonesia

Booth Bebras

Bebras dimulai di Lithuania pada tahun 2003 dan sekarang menjalankan program-programnya di 55 negara. Mereka berusaha menantang para murid untuk tidak hanya menghafal dalam belajar dan menjadi lebih ingin tahu dan berpikir secara kritis. Bebras hadir di Indonesia berkat upaya beberapa orang edukator, termasuk Dr. Inggriani Liem dari STEI Institut Teknologi Bandung.
“Gerakan Pandai yang akan melibatkan 40 Perguruan Tinggi Biro Bebras Indonesia, 22.000 guru, dan dua juta siswa ini akan merupakan gerakan yang menjadikan guru berbagai bidang pelajaran sebagai guru penggerak yang akan mengajarkan mata pelajarannya dengan berbudaya digital. Gerakan ini adalah titik awal bagi anak-anak Indonesia untuk menjadi SDM unggul yang akan membawa Indonesia maju di dunia digital.”

Perwakilan Bebras Indonesia dalam acara Grow with Google

[ki-ka] Danny Ardianto Google Indonesia, Inggriani Liem Ketua Bebras NBO Indonesia, Ibu Nur Ernawati, Perwakilan Guru dan Bapak Awaluddin Tjalla Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud RI 

Grow with Google adalah sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi semua orang, seiring dengan semakin berkembangnya perekonomian digital.