Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Sempat kehilangan pekerjaan karena pandemi, ibu asal Lombok belajar bagaimana berjualan online



Tahun ini, para pelaku UMKM merayakan Hari Nasional UMKM 12 Agustus dengan kondisi yang berbeda. Mari membaca tentang perjuangan tiga pelaku UMKM dari Semarang, Yogya dan Lombok.

Ilustrasi

Mulanya, Juraida merupakan seorang penjual nasi goreng di SDN 1 Meninting, Kabupaten Lombok Barat sejak enam tahun lalu. Pada tahun 2019, Ida, begitu ia akrab disapa, mulai resah karena ada tiga penjual lain yang juga menjual nasi goreng yang membuat omzetnya mulai berkurang. Saat itu suami Ida sudah cukup lama sakit yang membuatnya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga.  

Karena berjualan di sekolah hanya sampai pukul 11 siang, Ida ingin memanfaatkan waktu luangnya yang cukup banyak untuk tidak hanya memasarkan nasi gorengnya secara offline tapi juga online. Ida akhirnya mengikuti kelas Women Will pada November 2019 di Kota Mataram, NTB. 

“Untuk pertama kalinya saya mempelajari digital marketing dan waktu itu platform pertama yang saya kelola sendiri adalah Google Bisnisku yang diberi nama “Warung Makan Ibu Ida”. Saya sangat antusias untuk berjualan online, terutama fitur favorit saya yaitu ulasan, sangat membantu untuk terus meningkatkan kualitas makanan dan cara berjualan saya. Agar bisa menarik minat pembeli lain, saya tidak sungkan untuk meminta ulasan ke para pelanggan saya di GMB,” ungkap wanita berusia 49 tahun ini.

Tampilan Google Bisnisku Bingka Kentang Lombok

Laman Google Bisnisku memiliki 42 ulasan bintang 5

Namun, saat pandemi COVID-19 melanda, sekolah tempat ia biasa berjualan tidak lagi beroperasi dan membuat Ida kehilangan salah satu mata pencahariaannya yaitu berjualan offline. Ida pun memutar otak karena ada suami dan dua anak yang harus ia biayai. Terbesit di benaknya untuk berjualan Bingka Kentang Lombok karena Ida gemar membuat kue semasa muda juga dengan hambatan modal terbatas, membuat Ida hanya bisa memanfaatkan barang yang sudah tersedia di rumah, yaitu cetakan kue terang bulan.

Tampilan menu Bingka Kentang

Bingka kentang, bolu labu kuning, dan bolu pisang buatan Ida

Semakin mantap berjualan online, membuat Ida terus mengasah kemampuan digital marketing-nya. Ida memutuskan untuk mengganti nama Google Bisnisku yang semula “Warung Makan Bu Ida” yang menjual nasi goreng menjadi “Bingka Kentang Lombok” agar lebih spesifik dan mudah ditemui pelanggan. Selain itu, Ida juga membuat business site gratis yang mencantumkan banyak foto agar tampilan lebih menarik dan tidak luput informasi bisnisnya yang lebih jelas. Ida juga melayani pengiriman gratis untuk wilayah sekitar Kota Mataram yang ia jajaki sendiri menggunakan sepeda motor.

Tampilan website Bingka Kentang

Tampilan Situs Google Bisnisku yang gratis untuk semua pengguna GMB

Usahanya pun membuahkan hasil, tidak lama Ida mendapatkan kabar baik yaitu pelanggan pertamanya dari Google Bisnisku. Karena Ida harus memasak sekaligus mengantarkan pesanan, ia pun mengajari anaknya ilmu yang didapat dari kelas Women Will untuk membantunya berjualan online, seperti media sosial untuk bisnis, cara memaksimalkan Google Bisnisku dan bagaimana cara menghadapi pelanggan.

Gambar peta

Business site Bingka Kentang Lombok dengan informasi lengkap

“Saya bersyukur telah mempelajari digital marketing tahun lalu, sehingga ketika krisis tidak terduga seperti ini terjadi, bisnis saya sudah siap digitalisasi. Jika dipelajari lebih dalam, banyak fitur digital yang sangat membantu, seperti Google Bisnisku yang bisa memberikan laporan setiap bulannya tentang statistik pengunjung business site. Kini, para pelanggan yang menghubungi saya lewat online, alhamdulillah selalu order berulang. Selain mendapatkan pelanggan tetap dari online, kini saya sudah kembali berjualan offline di Pasar Gunung Sari, Lombok Barat,” terang wanita kelahiran Sekadau, Kalimantan Barat ini.