Selamat kepada lulusan program Bangkit angkatan 2020!
Irfani Sakinah, perempuan berusia 23 tahun, memang selalu tertarik dengan pendidikan tinggi. Kedua orang tuanya merupakan pengajar Fisika di kampung halamannya, Makassar, dan dia tumbuh besar dengan keinginan untuk mendapatkan gelar dalam bidang teknik geofisika. Setelah lulus dari ITB pada tahun 2019, dia ingin mempelajari lebih dalam tentang Machine Learning dan Artificial Intelligence (AI) dan sangat senang ketika diterima bergabung di program Bangkit, sebuah akademi pembelajaran machine learning bergengsi yang diusung oleh Google bekerjasama dengan Gojek, Tokopedia, dan Traveloka
Irfani Sakinah dari Makassar, Class of 2020
Hari ini, perempuan yang akrab disapa sebagai Iffah ini, bersama 57 perempuan lainnya lulus dari program Bangkit angkatan 2020. Sembilan bulan lalu, dari hampir 2.500 pelamar, terpilih 300 peserta berkualitas dan bermotivasi tinggi dari seluruh Indonesia yang diundang untuk bergabung dengan Bangkit. Hari ini, sebanyak 219 orang Indonesia dari berbagai latar belakang pendidikan telah lulus dari kelas pertama program yang sangat kompetitif ini. Selain itu, 41 lulusan telah menemukan pekerjaan baru atau magang dalam waktu satu bulan setelah menyelesaikan program ini.
“Dari Bangkit saya mendapatkan lebih dari yang saya harapkan. Bangkit membantu saya mempersiapkan diri untuk bekerja di bidang teknologi. Tidak hanya lewat keterampilan teknis, subjek serta platform yang belum pernah saya gunakan sebelumnya, tapi juga melalui sesi-sesi soft skill yang komprehensif,” papar Iffah.
Sebelumnya, Google memang pernah melatih ribuan developer di Indonesia, tetapi program kali ini adalah upaya pertama untuk menghasilkan lulusan berkualitas tinggi bagi perusahaan teknologi kelas dunia. Lebih dari 50% lulusan berasal dari kota kecil dan pedesaan, sedangkan yang memiliki latar belakang di bidang TI atau ilmu komputer tidak sampai setengahnya. Sementara itu, 26% lulusan adalah perempuan.
“Kurikulumnya berfokus pada machine learning, tetapi peserta juga harus mendorong diri keluar dari zona nyaman dan belajar keterampilan baru seperti kepemimpinan adaptif, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi,” terang William Florence, Senior Program Manager, Education, Google.
Lebih lanjut lagi, semua lulusan diundang untuk berpartisipasi dalam Bangkit Virtual Career Fair. Sebanyak 25 perusahaan, termasuk Tokopedia dan Gojek yang menjadi partner Bangkit, menawarkan lebih dari 120 lowongan pekerjaan khusus bagi lulusan kami. Ada banyak yang telah disaring untuk wawancara, sementara setidaknya 65 dari mereka sudah lulus wawancara.
Semua lulusan menerima voucher untuk mengambil ujian Tensorflow Developer Certificate dari Google. Tensorflow adalah library open source populer yang memungkinkan orang membangun model machine learning dengan mudah. Sejauh ini, 55 lulusan telah menyelesaikan ujian tersebut, menjadikan Indonesia salah satu sumber developer bersertifikat Tensorflow yang terbesar di dunia.
Selama enam bulan, para peserta dibimbing oleh pakar dari mitra Bangkit dan diwajibkan untuk berpartisipasi aktif dalam hampir 160 jam pelatihan interaktif, menerima dan menyelesaikan saran yang diberikan pada 36 tugas mereka, dan bekerja sama dalam proyek akhir.
“Kelulusan pertama program Bangkit ini diharapkan menjadi titik awal kemajuan pengembangan machine learning yang dapat memberikan inovasi dan dampak positif bukan hanya untuk tanah air, namun juga dunia. Sebagai perusahaan teknologi yang berasal dari Indonesia, Traveloka bangga dapat menjadi bagian dari Program Bangkit dan turut membantu melahirkan talenta-talenta Indonesia yang memiliki peran penting dalam kemajuan perkembangan industri teknologi,” ujar Doan Lingga, VP of Data, Traveloka.