Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Selalu ada jalan untuk berbagi berkah dan kebaikan, pemilik Indogarment ini telah membuktikannya



Ada berbagai cara agar kita bisa menunjukan aksi nyata dalam menolong dan menyebarkan kebaikan. Aksi ini tidak mengenal waktu, untuk siapa, dan besaran hal yang kita berikan. Namun, sekecil apapun langkah yang kita ambil untuk berbuat baik, sekiranya akan menginspirasi orang lain untuk turut serta menyebarkan kebaikan.

Pendiri Indogarment Dini dan suami, partisipan Women Will

Nurdini Prihastiti (Dini) dan Bheben Oscar sebagai pendiri Indogarment

Hal ini yang dirasakan oleh Nurdini Prihastiti (Dini) ketika memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur. Baginya, bisnis bukanlah sekedar cara untuk berjualan, namun penting untuk membangun bisnis berlandaskan kemanusiaan.

Perkembangan dunia digital yang dinamis mendorong para pemilik usaha memaksimalkan platform sosial media

Pada 2015, bersama suaminya Bheben Oscar, Dini mengembangkan Indogarment, sebuah usaha bidang konveksi yang menerima pesanan khusus dengan segmen konsumen utama Business to Business (B2B). Banyak hal yang harus dipelajari keduanya untuk membangun bisnis agar lebih dikenal oleh publik. 

Indogarment

Indogarment menjadi salah satu UMKM yang berkembang pesat di Jawa Barat

Awalnya, mereka hanya membuat website sebagai upaya memasarkan usahanya, namun dinamisnya perkembangan dunia digital menyadarkan pentingnya memanfaatkan media sosial, sehingga Dini pun tekun untuk menambah pengetahuannya tentang online marketing dengan mengikuti kelas Gapura Digital.

Kelas Gapura Digital memberikan pengetahuan tambahan bagi Dini dan Bheben terkait pemasaran digital dan Profil Bisnis. Dengan mendaftarkan bisnisnya di Profil Bisnis serta mempelajari tentang Google Ads.

“Dari tahun ke tahun, penjualan online meningkat, dan saat ini 70% penjualan Indogarment berasal dari konsumen online. Kami banyak mendapat klien baru karena tren saat ini perusahaan melakukan pencarian vendor untuk pembuatan pakaian melalui media online. Kami banyak menerima undangan bisnis karena pihak klien mendapatkan informasi tentang usaha saya di Google,” terang Dini.

Dini di acara

Dini saat menjadi fasilitator Women Will di Bandung

Berkat mengembangkan bisnisnya secara digital, Dini merasakan dampak yang signifikan bagi perkembangan bisnis Indogarment. Dini pun kerap membagikan ilmunya dengan menjadi mentor beberapa mata kuliah untuk program kewirausahaan di SBM ITB dan bergabung sebagai fasilitator Women Will di Bandung untuk berbagi tips dengan para wirausaha wanita. Hal ini Dini lakukan agar semakin banyak wanita yang bisa menginspirasi lingkungan sekitar dengan bisnis yang dimiliki.

Selalu ada peluang bagi mereka yang berniat untuk menyebarkan kebaikan

Walaupun sudah mengantongi banyak pencapaian, Dini tidak bisa mengelak dari dampak pandemi Covid-19 kepada bisnisnya. Beberapa klien yang memesan di Indogarment pun menunda beberapa pesanan pembuatan pakaian.

Namun, Dini tidak menyerah dan berusaha memutar strategi untuk bertahan. Di awal pandemi, Indogarment berusaha untuk memproduksi pakaian Alat Perlindungan Diri (APD) dan masker untuk segmen perusahaan. Hasilnya tim Indogarment berhasil mendapat pesanan produksi masker dan pakaian APD dari beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia. 

Foto Dini

Dini sebagai wirausaha wanita yang selalu semangat membangun bisnis yang humanis, salah satunya melalui brand fashion Dama Kara

Tak menyia-nyiakan peluang yang ada, Dini pun kembali melahirkan inisiatif yang bertujuan untuk membantu para wanita memiliki peluang bisnis di masa pandemi. Dini meluncurkan Khana Home Dress yang memproduksi produk daster rumahan dengan bahan berkualitas dan motif yang modern namun memiliki harga terjangkau.

“Produk pakaian rumah saya pilih karena banyak wanita saat ini berkegiatan di rumah. Khana membuka peluang bagi para ibu-ibu untuk bergabung sebagai reseller. Kami berharap peluang ini bisa membantu mereka untuk mendapat pemasukan bagi keluarga dengan berjualan produk Khana. Kami meyakini, selalu ada peluang di dalam situasi apapun,” tutup Dini.

Menyambut bulan Ramadan kali ini, Dini pun memanfaatkan kesempatannya untuk menambah aktivitas berbagi kebaikan yang dilakukannya. Beberapa aktivitas tersebut antara lain melalui salah satu brand fashion miliknya yaitu Dama Kara. Selain mendukung kegiatan terapi bagi rekan-rekan penyandang autis, Dini juga memiliki program khusus untuk menyalurkan hasil penjualan selama bulan Ramadan ke panti asuhan dan memberikan dukungan beasiswa bagi anak yatim penghafal Al Qur'an. Selain itu, hasil penjualan dari Kinasih series diberikan sebagai bantuan untuk mendukung ibu kepala keluarga.