Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Lintas bidang bukan hambatan, Bangkit dorong dua mahasiswa berkarya di dunia IT



Fenomena lintas jurusan bagi lulusan SMA yang akan memasuki perguruan tinggi terjadi setiap tahunnya. Secara umum, kejadian ini ditemukan bagi siswa yang berada dari jurusan IPA yang ingin masuk ke jurusan IPS dan begitu pula sebaliknya. Selain itu, ada pula peristiwa lintas bidang, yang sebenarnya kini banyak ditemukan dan sudah menjadi hal yang cukup lumrah di kalangan pendidikan.

Azzahra Novitri Wulandari, alumni Bangkit 2022

Salah satunya Azzahra Novitri Wulandari, mahasiswa jurusan Informatika di Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) di Yogyakarta, yang dulunya merupakan murid SMK jurusan Farmasi. Azzahra mengaku bahwa keinginannya untuk melanjutkan pendidikan farmasi harus diurungkan karena keterbatasan ekonomi keluarga. Hingga akhirnya ia mendapatkan beasiswa dari UTDI yang menawarkan pendidikan di jurusan informatika.

“Awal masa kuliah terasa sangat sulit karena kebanyakan teman-teman seangkatan berasal dari SMA dengan peminatan IPA ataupun SMK dengan latarbelakang IT. Namun, belajar bareng sama teman-teman sangat membantu dan efektif. Akhirnya, masa-masa semester awal yang sulit tadi berhasil kulalui dengan IP yang memuaskan,” ungkap Azzahra.

sertifikat Azzahra Novitri Wulandari

Setelah mendapatkan pace yang sesuai di kampus, Azzahra akhirnya mendaftar ke program program Bangkit 2022 yang sudah terintegrasi dengan Kampus merdeka studi independen bersertifikat dan dilaksanakan secara virtual mulai 14 Februari sampai 29 Juli 2022 di Yogyakarta. Ia mengambil Android Learning Path, belajar mengenai mobile development, dan kini ia berhasil membangun sebuah aplikasi secara mandiri. Tidak hanya technical, ia juga diajarkan soft skills seperti Critical Thinking dan Bahasa Inggris. Sekarang pun, peserta dipersiapkan dan diberikan kesempatan untuk mengikuti Android Association Developer Certification.

Mengikuti pembelajaran di Bangkit 2022 juga tidak lepas dengan beberapa tantangan termasuk kuota internet, jadwal yang padat, dan kemampuan bahasa Inggris. Namun, Azzahra terus giat belajar dan memanfaatkan student lounge kampus untuk belajar dan mengerjakan tugas.

Azzahra Novitri Wulandari

“Sangat bersyukur sekali karena bisa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dan mengasah diri di Bangkit. Sebagai seorang perempuan dengan keterbatasan ekonomi, Bangkit sangat membantu untuk membuktikan bahwa aku mampu ‘break the limit’,” jelas Azzahra. “Bagi calon peserta selanjutnya, pasti bahkan bisa lebih. Semangat dan terus berjuang melampaui batas diri kalian.”

Sembari kuliah semester tujuh, Azzahra kini juga bekerja sebagai student staff di kampusnya dan mengikuti magang bersertifikat dari Kampus Merdeka di PT. Git Solution Yogyakarta sebagai UI/UX Desainer.

Ridian Putra, alumni Bangkit 2022

Hal yang sama juga dirasakan oleh Ridian Putra, teman satu kelas Azzahra di jurusan Informatika UTDI yang awalnya mengenyam pendidikan SMK jurusan Multimedia. Ketertarikannya dengan bidang IT menghasilkan kesempatan beasiswa baginya untuk meneruskan perguruan tinggi ke Taiwan. Namun karena satu dan lain hal, ia dengan berberat hati harus kembali pulang ke Indonesia. Meskipun demikian, tekadnya untuk terus belajar IT tidak luntur dan akhirnya masuk ke UTDI.

“Sempat pupus harapan ketika pendaftaran untuk masuk ke PTN telah usai semua saat itu. Tapi, dengan modal internet, aku mencari universitas swasta yang masih membuka pendaftaran, yaitu UTDI,” ungkap Ridian. “Setelah melalui serangkaian proses, aku akhirnya diterima di jurusan Informatika di UTDI dengan beasiswa penuh. Bahagia sekali rasanya.”

sertifikat Ridian Putra

Selama mengikuti jalur pembelajaran Android Development dari basic hingga intermediate di Bangkit, Ridian juga menjadi peserta yang mendapatkan bonus token kelas expert, dan bisa belajar sampai level tersebut. Ia juga mengaku memiliki pengalaman berkesan di Bangkit 2022, seperti ILT Soft Skill Adaptability, yang seolah mengingatkannya tentang kegagalan yang harus dibayar dan tidak boleh dilupakan. Sampai pada akhirnya ia berhasil membalas kegagalannya pada Bangkit 2020 dengan menjadi Distinction Graduate.

Kesulitan secara internal masih Ridian rasakan seperti perasaan insecure dan impostor syndrome yang cukup mengganggu aktivitas pembelajaran di Bangkit 2022. Akan tetapi, ia merasa insecure tersebut juga memiliki dampak positif untuk memotivasi dan mendorong dirinya untuk terus belajar.

Ridian Putra

“Kembali dari Taiwan membuat aku cukup terpukul. Namun, hadirnya Bangkit memberikan kontribusi besar bagi kehidupanku dan bisa mengobati perasaan insecure dan anxiety karena aku membangun kepercayaan diriku,” kata Ridian. “Bagi peserta selanjutnya, langkah pertama yang harus kamu lakukan jika gagal adalah belajar tentang kegagalan itu sendiri. Langkah kedua adalah BANGKIT dan terus mencoba. Langkah ketiga, ulangi langkah pertama!” tutup Ridian.

Ridian kini menekuni pendidikan semester tujuh dan menjadi salah satu student staff di UTDI sebagai pembicara di sosialisasi ke beberapa sekolah di berbagai daerah, menjadi mentor untuk murid SMK yang sedang melakukan PKL, dan lain-lain. Ia juga mengikuti program magang Kampus Merdeka di PT Qatros Teknologi Nusantara sebagai Android Developer.