Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Tips bagi guru untuk ciptakan kegiatan belajar yang tidak membosankan



Tingkatkan kualitas diri dengan semangat memulai semester baru dan kembali ke sekolah. Jelajahi berbagai fitur dan program dari Google untuk membuat kegiatan hybrid learning dan belajar mandiri lebih menyenangkan!

Bagi para pengajar, kegiatan belajar-mengajar tidak hanya sebatas menyampaikan materi kepada siswa dan memberikan soal ujian. Salah satu tantangan terbesar adalah membangun dan menjaga ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa memiliki minat tersendiri, sehingga ada beberapa mata pelajaran yang kerap dianggap sulit hingga membosankan untuk diikuti.

Image 1: Rolla Fardila, guru Sejarah di SMA Negeri 1 Cikancung, Kabupaten Bandung

Hal ini yang dirasakan oleh Rolla Fardila, guru Sejarah di SMA Negeri 1 Cikancung, Kabupaten Bandung. Pelajaran Sejarah kerap dianggap membosankan oleh siswa karena banyak materi yang perlu dihafalkan. Namun Rolla tidak menyerah, ia memanfaatkan berbagai platform teknologi untuk membuat belajar Sejarah jadi menyenangkan untuk siswa.

“Saat ini siswa dapat mengakses materi belajar dari berbagai sumber yang akurat, mulai dari bahan bacaan atau pun video tutorial. Peran pengajar kini lebih sebagai fasilitator dan pendorong peningkatan minat belajar pada siswa,” terang Rolla yang juga telah berhasil mendapatkan Google for Education Certified Trainer pada November 2021.

Berikut tips dari Rolla untuk meningkatkan kualitas kegiatan mengajar agar lebih menarik perhatian siswa:

1. Ciptakan waktu belajar di kelas yang lebih efisien

penggunaan Workspace untuk belajar-mengajar

Pengajar bisa memanfaatkan fitur Google Workspace for Education untuk manajemen kelas dan mempersiapkan paket materi belajar dan tugas yang harus diselesaikan oleh siswa sebelum akhirnya bertemu pada sesi tatap muka. Dengan demikian, waktu pertemuan akan lebih terfokus terhadap pendalaman materi dan bimbingan bagi siswa yang menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas.

2. Materi belajar yang bisa diakses setiap waktu oleh siswa

Penggunaan Workspace untuk belajar-mengajar

Berkat kemajuan teknologi, siswa kini memiliki ruang untuk belajar secara mandiri dan mengakses berbagai materi belajar di luar kelas secara online. Untuk itu, penting bagi pengajar memastikan agar materi belajar mudah diakses agar siswa bisa belajar kapan pun dan tidak perlu takut tertinggal pelajaran. Rolla sendiri memanfaatkan Blogger.com untuk membuat artikel blog dan video YouTube terkait materi belajar yang bisa diakses oleh para siswa setiap saat.

3. Memadukan konten interaktif dengan visual yang menarik

penggunaan Workspace untuk belajar-mengajar

Untuk meningkatkan rasa keingintahuan dan membuat pelajaran Sejarah menarik, Rolla memadukan beberapa fitur Google untuk membuat kelasnya lebih interaktif dan hidup. Mulai dari fitur Google Meet untuk pertemuan secara virtual, pembuatan materi belajar menggunakan Google Slides yang dilengkapi fitur presentasi tanya jawab interaktif, jalan-jalan virtual ke lokasi bersejarah menggunakan Google Earth, hingga live streaming melalui YouTube.

“Saat ini sistem hybrid learning menjadikan kegiatan belajar-mengajar berpusat pada siswa. Sistem ini diharapkan bisa mendorong siswa untuk aktif sesuai dengan karakteristiknya dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku,” ujar Rolla yang tidak lama ini mendapat penghargaan sebagai “Guru Terinovatif” dalam acara Dies Natalis SMAN 1 Cikancung ke-19. ”Saya sebagai pendidik akan terus berusaha menimba ilmu dalam meningkatkan kompetensi khususnya di bidang teknologi, agar bisa terus menghadirkan inovasi mengajar yang menarik bagi siswa,” tutupnya.