Menuju 2024: Langkah strategis Indonesia menuju realisasi GMV $110 miliar di ekonomi digital 2025
Tahun 2024 merupakan tahun yang sangat penting bagi pencapaian puncak ekonomi digital Indonesia yang disebabkan oleh berbagai faktor. Tahun ini, Indonesia diperkirakan akan memasuki fase penting dalam perkembangan ekonomi digitalnya, sebagaimana diprediksi pada laporan terbaru e-Conomy SEA 2023, dimana Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital diperkirakan mendekati $110 miliar pada 2025.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa tahun 2024 begitu penting dalam konteks ini:
1. Momentum pertumbuhan yang berkelanjutan: Pada tahun 2024, Indonesia diperkirakan akan menyaksikan kelanjutan dari pertumbuhan pesat yang telah dimulai di tahun-tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang konsisten dan kuat, tahun ini menjadi titik penting yang menandai transisi dari fase pertumbuhan awal ke fase pematangan.
2. Peningkatan penetrasi E-commerce: Diperkirakan akan ada lonjakan signifikan dalam penetrasi e-commerce pada 2024. Hal ini tidak hanya meningkatkan nilai pembelanjaan konsumen tetapi juga menjadi indikator kesiapan pasar untuk adopsi solusi digital yang lebih luas.
3. Kematangan sektor pembayaran digital: Pada 2024, sektor pembayaran digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai tingkat kematangan tertentu, yang tercermin dari GTV yang mencapai $313 miliar pada 2023. Stabilitas dan pertumbuhan di sektor ini menjadi katalis penting untuk pertumbuhan keseluruhan ekonomi digital.
4. Perubahan fokus strategis: Tahun ini juga menjadi penting karena pergeseran fokus dari akuisisi pengguna baru ke optimalisasi keterlibatan dengan konsumen yang sudah ada. Perubahan strategi ini diharapkan akan menghasilkan efisiensi operasional yang lebih besar dan peningkatan kepuasan konsumen.
5. Investasi dan pendanaan: Meski menghadapi tantangan pendanaan, tahun 2024 bisa menjadi titik balik dimana ekosistem ekonomi digital Indonesia menarik lebih banyak investasi, berkat potensi pertumbuhan yang ditunjukkan di tahun-tahun sebelumnya.
Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia dalam peluncuran laporan e-Conomy SEA 2023 pada November 2023 lalu mengatakan, “Dalam dekade digital ini, penggunaan platform digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di Indonesia. Dengan menyusutnya kesenjangan partisipasi digital, di luar wilayah metropolitan, jumlah pengguna aktif produk dan layanan digital akan semakin meningkat, mendorong pertumbuhan lebih lanjut menuju pencapaian GMV $110 miliar pada 2025.”Jika kita melihat keseluruhan laporan e-Conomy SEA 2023, kuncinya kini terletak pada perluasan partisipasi digital di seluruh lapisan masyarakat, terutama di luar kawasan metropolitan. Melalui langkah-langkah strategis untuk mengatasi kesenjangan partisipasi digital, Indonesia berpotensi meningkatkan GMV ekonomi digitalnya dua hingga tiga kali lipat, menjadi kisaran $210 hingga $360 miliar pada tahun 2030.Piter Abdullah, Pakar Ekonom dan Anggota BSBI Periode 2023-2028 menjelaskan lebih lanjut: “Inovasi teknologi pada sektor pembayaran digital Indonesia mengalami pertumbuhan luar biasa dan siap memimpin pasar Asia Tenggara hingga tahun 2030. Sektor usaha di perekonomian digital perlu melihat tren dan potensi pasar di kota-kota non metropolitan di seluruh kawasan Indonesia perlu memaksimalkan manfaat teknologi yang terus berkembang guna mendorong inklusi dan partisipasi digital publik.”Untuk mempelajari lebih lanjut, silakan unduh laporan e-Conomy SEA 2023 untuk Indonesia disini.