Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Berani unjuk diri di dunia gim, simak kisah lima Kartini lulusan Google Play x Unity

gambar 3 orang
Acara peluncuran Google Play x Unity 2025
Gambar seorang perempuan

Anggina Primanita, Certified Unity Associate Game Developer

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai dosen programming gim di Palembang ini melihat bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang di industri gim Indonesia. “Google Play x Unity memberikan kesempatan pada perempuan yang berkecimpung di industri untuk mendapatkan ilmu dan sertifikasi yang terstandar. Ini menandakan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan dalam pengembangan gim.”

Gambar seorang perempuan

Juli Yanti, Certified Unity Associate Game Developer

Perempuan kelahiran Jakarta, 29 Juli 1979 ini sangat senang melihat semakin banyak perempuan yang eksis di industri gim Tanah Air. “Saya rasa semakin banyak akses untuk perempuan belajar pengembangan gim maka kualitas pengembang gim di Indonesia bisa meningkat. Yang terpenting ikuti kata hati, pikiran, dan instingmu.”

Gambar seorang perempuan

Kathleen Febiola Susanto, Certified Associate Game Developer

Saat menjalani program Google X Unity, Kathleen sedang dalam proses mengerjakan gim hasil kreasinya berjudul Kim’s Anxious Diary. Hasilnya, banyak ilmu baru yang membantu Kathleen dalam proses pengembangan gim miliknya. “Bagi perempuan-perempuan yang ingin mulai masuk ke industri gim, program ini bisa jadi langkah awal yang baik. Dari materi-materi yang diberikan, kita dapat mulai mengenali peran apa saja yang ada di industri gim dan mana yang mereka tertarik untuk dalami.”

Gambar seorang perempuan

Fadilah Arief, Certified Unity Associate Game Developer

Fadilah dikenal lewat upayanya mendigitalisasi lebih dari 50 situs warisan budaya dari Jalur Rempah di Indonesia menggunakan teknik fotogrametri bersama Kementerian Kebudayaan RI. Proyek ini sudah mulai ditekuni Fadilah sebelum ia mengikuti program Google Play X Unity di tahun 2024 lalu. “Sekarang saya sedang mengerjakan proyek kelanjutannya, untuk membuat aplikasi VR untuk virtual tourism. Ilmu yang diterapkan akan banyak sekali dan lebih relevan dengan hasil pelatihan kemarin, karena akan membuat storytelling interaktif dengan Unity 3D.”

Gambar seorang perempuan

Alfina Nurrahma N, Certified Unity Associate Game Developer

Bersama empat rekannya, perempuan asal Ngawi, Jawa Timur ini pernah membentuk tim dan meraih juara dua di TSA Gamefest, di mana mereka menciptakan Omah Batik, sebuah gim yang merayakan budaya batik. Setelah sukses dengan Omah Batik, Alfina pun mengikuti program Google Play X Unity untuk mendalami kemampuannya sebagai artist gim. “Saya tertarik pada ilustrasi 2D, pemodelan 3D, dan pengembangan gim. Saya percaya bahwa kombinasi ketiga hal tersebut dapat menghasilkan karya luar biasa dalam berbagai proyek seni digital.”