Dua startup asal Indonesia lulus dari program Google for Startups AI Academy
Setelah menjalani program pelatihan intensif selama tiga bulan, Kuasar dan Paperless Hospital lulus dari Google for Startups AI Academy. Program yang diikuti oleh 23 startup dari berbagai penjuru Asia Pasifik ini berhasil membekali kedua startup tersebut dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan solusi berbasis AI yang inovatif dan berdampak.
Michael Kim, head of Google for Startups APAC, menjelaskan bahwa program ini bertujuan menghubungkan dunia dengan startup di kawasan ini, termasuk dari Indonesia.
“Indonesia memiliki banyak startup AI yang ambisius, tetapi sering menghadapi tantangan dalam membangun jaringan global. AI Academy memberikan pelatihan teknis dan non-teknis, seperti peningkatan skala bisnis dan pengembangan jaringan, mempertemukan mereka dengan inovator di seluruh dunia,” ungkapnya.
Paperless Hospital
Tri Wahyudi, founder Paperless Hospital (kiri), berfoto bersama tim di kegiatan bootcamp di kantor Google di Singapura
Paperless Hospital menghadirkan solusi di sektor kesehatan dengan memanfaatkan teknologi seperti Vertex AI untuk meningkatkan akurasi layanan speech-to-text. “Selain tools yang membantu dalam peningkatan akurasi layanan kami, program ini juga memberikan wawasan penting terkait etika, kerahasiaan, dan privasi data pasien, yang menjadi kunci dalam industri kesehatan,” jelas Tri Wahyudi, CEO & founder Paperless Hospital. Saat ini, Paperless Hospital fokus meningkatkan literasi di klinik dan rumah sakit di luar Pulau Jawa untuk memperluas pemanfaatan AI dalam industri kesehatan di Indonesia.
Kuasar
Trimikha Valentius, CTO Kuasar, menyampaikan presentasi saat di AI Academy APAC
Kuasar berfokus pada pengembangan platform influencer berbasis AI generatif yang mendukung solusi pemasaran kreatif. “Jadi, program ini menyediakan akses bagi kami untuk menggunakan Gemini dan beberapa kemampuan lainnya, termasuk Vertex AI dalam ekosistem Google Cloud Platform,” ujar CEO and founder Trimikha Valentius. Ia juga melihat teknologi ini sangat transformatif bagi industri lokal, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kampanye pemasaran.
“Mengikuti program AI Academy mampu memperkuat inovasi kami melalui akses ke komunitas inovator yang dapat saling berbagi pengalaman dan berkolaborasi,” tambah Trimikha.
Selain pelatihan teknis, AI Academy juga membangun komunitas yang kuat bagi para peserta. Peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan tetapi juga terhubung dengan berbagai alumni dan ahli di bidang AI. Program ini memberikan dukungan berkelanjutan untuk memastikan startup tetap relevan dan kompetitif di pasar global.