Merayakan dedikasi guru yang terus berinovasi untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan adaptif
Terinspirasi oleh semangat Tut Wuri Handayani, hari ini kita merayakan para guru yang tak pernah berhenti berinovasi dan membimbing anak-anak Indonesia menjadi pembelajar yang tangguh dan percaya diri. Berkat dedikasi mereka, teknologi tidak lagi sekadar alat bantu, tetapi jembatan yang membuka kesempatan bagi setiap anak untuk tumbuh dan menemukan potensinya.
Di tengah semangat para pendidik ini, berbagai inisiatif juga hadir untuk memperkuat langkah mereka, termasuk program Sekolah Rujukan Google yang mendukung pembelajaran digital yang kolaboratif, adaptif, dan inklusif. Eni Purwati dari SLBN 2 Gunung Kidul dan Dadan Irsyada dari SDN 61 Cijerah, Bandung adalah dua sosok guru yang telah memberikan dampak nyata.
Menghadirkan masa depan pendidikan yang inklusif
Bagi Eni, mengajar di SLBN 2 Gunung Kidul adalah perjalanan untuk menemukan cara baru agar setiap anak dapat belajar sesuai kemampuannya. Ia percaya bahwa teknologi dapat menjadi penghubung antara keterbatasan dan potensi, terutama bagi siswa berkebutuhan khusus yang membutuhkan pendekatan berbeda.
Di sekolah ini, teknologi menjadi ruang aman bagi siswa untuk mencoba, bereksplorasi, dan menemukan cara belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka. Anak-anak yang sebelumnya kesulitan fokus, enggan menulis, atau tidak percaya diri berkomunikasi kini menunjukkan respons berbeda ketika diberikan pendekatan visual, interaktif, dan fleksibel. Fitur aksesibilitas seperti pembaca layar, perintah suara, dan kontrol wajah membantu siswa dengan hambatan intelektual, penglihatan, hingga down syndrome agar tetap bisa belajar dan mengekspresikan diri.
Salah satu siswanya kini mampu memahami kontrol wajah dan membantu teman-temannya. Siswa lain mulai menggunakan voice-to-text sebagai cara baru menulis dan berkomunikasi. Bahkan seorang siswa dengan down syndrome yang sebelumnya menolak memegang pensil kini dapat menulis angka dan huruf setelah melalui proses aktivitas digital yang lebih ramah bagi motoriknya. Meski sederhana, bagi Bu Eni ini adalah kemajuan besar.
“Bagi anak-anak ini, setiap langkah kecil adalah lompatan besar menuju kemandirian. Ini menjadi pengingat bahwa setiap anak punya pintu masuk belajar yang berbeda dan teknologi menjadi kunci untuk menemukannya,” ujarnya.
Bu Eni dan guru SLBN 2 Gunung Kidul juga memanfaatkan Gemini untuk menyesuaikan materi belajar untuk meringankan hal teknis, sehingga guru punya lebih banyak waktu untuk mendampingi murid secara langsung.
Menyalakan rasa ingin tahu dan kepercayaan diri
Sementara di Bandung, Dadan Irsyada menginspirasi siswa SDN 61 Cijerah untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan berani berinovasi melalui teknologi. Meski tidak berlatar belakang IT, semangatnya untuk belajar dan beradaptasi membuatnya menjadi salah satu pionir pembelajaran digital.
Dadan memperkenalkan berbagai alat digital ke dalam kegiatan belajar mengajar, mulai dari perencanaan materi hingga kolaborasi. Meskipun jumlah perangkat belajar digital masih terbatas, para murid tetap antusias. Mereka belajar membuat game sederhana, desain, hingga menulis kode. Yang lebih penting, mereka belajar berpikir kritis, berkolaborasi, dan memecahkan masalah, keterampilan yang akan menjadi bekal di masa depan.
“Guru tidak bisa membuat anak pandai di semua pelajaran, tapi kita bisa membantu mereka menguasai keterampilan digital sebagai bekal masa depan,” kata Dadan.
Dadan juga menekankan pentingnya etika dalam penggunaan teknologi, bagaimana siswa belajar bertanggung jawab, tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memahami nilai moral. Di bawah bimbingannya, SDN 61 Cijerah kini dikenal sebagai sekolah yang aktif mengintegrasikan teknologi.
“Teknologi tidak akan memberi dampak apa pun kalau guru tidak berani mencoba. Karena justru saat kita bereksperimen dan belajar bersama murid, di situlah indahnya dunia pendidikan,” ungkap Dadan.
Kisah Bu Eni dan Pak Dadan adalah cerminan dari semangat para guru di seluruh Indonesia, mereka yang terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi demi menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi semua murid. Selamat Hari Guru Nasional!