Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Internet Lebih Aman
 untuk Kita dan Orang-Orang Tercinta



Di tengah tahun ketiga pandemi global ini, ketika alat digital makin diandalkan untuk berkomunikasi, kami ingin mengingatkan bahwa menjaga keamanan online sangatlah penting bagi semua. Pada 2021, orang-orang di seluruh dunia melakukan 1,5 miliar Pemeriksaan Keamanan (Security Checkup). Seiring berkembangnya teknologi, pihak tidak bertanggung jawab pun kian lihai mengeksploitasi kelemahan sistem, situasi berisiko, serta orang-orang yang paling rentan. Tanggung jawab atas keamanan internet tidak hanya meliputi alat-alat dan teknologi Google, namun menjadi tanggung jawab bersama. Salah satu cara paling efektif yang dapat dilakukan untuk turut melindungi masyarakat Indonesia adalah membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menjelajahi internet dengan aman.

Salah satu cara yang dilakukan Google adalah dengan mendukung kerja organisasi seperti Yayasan Sejiwa, yang bersama-sama dengan pemerintah Indonesia meluncurkan program Tangkas Berinternet, didedikasikan untuk membantu anggota komunitas yang terdiri dari anak dan orang tua untuk belajar membuat keputusan yang aman ketika online dan menjadi digital citizen yang baik.

Tahun ini, melalui Google.org — cabang filantropi Google — juga mendukung organisasi nonprofit di Asia-Pasifik dengan dana hibah sekitar $5 juta untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan dan literasi media serta mempromosikan kebiasaan online yang positif di antara komunitas yang rentan. Ini adalah penambahan untuk lebih dari $11 juta yang Google.org umumkan untuk inisiatif digital responsibility selama lima tahun terakhir. Organisasi yang didukung Google.org termasuk Maarif Institute — melalui program Tular Nalar bersama MAFINDO dan Love Frankie yang ditujukan untuk membantu para pendidik dan kaum muda di Indonesia menjadi lebih melek media — dan banyak lagi organisasi di Asia Pasifik.

Pada Safer Internet Month ini, Google ingin membagikan informasi tentang cara melindungi diri serta orang-orang tercinta yang mungkin lebih rentan dalam situasi yang berisiko. 

Kerentanan kita dalam situasi berisiko

Tiba-tiba Anda mendapatkan berita buruk? diberi berita buruk? Atau berita yang rasanya terlalu baik? bagus? Apa pun itu, kita bisa menerapkan tiga aturan utama untuk mengenali penipuan – terutama penipuan terkait hubungan percintaan. Para penipu jenis ini pandai berkata-kata, tetapi sebenarnya mengincar sesuatu yang berharga milik Anda.

JANGAN GEGABAH

Hati-hati dengan permintaan yang memburu-buru

Walau hubungan percintaan Anda terjalin perlahan, permintaan uang dari penipu bisa muncul tiba-tiba. Jadi, mintalah penjelasan sebanyak dan sedetail mungkin! Penipu tidak suka kalau Anda berhati-hati, dan tangkap inkonsistensi dalam jawabannya.


PERIKSA DAHULU

Selidiki orang baru yang mendekati anda

Sering kali penipu membuat akun menggunakan foto curian dari internet. Oleh sebab itu, coba telusuri nama atau fotonya di internet untuk memverifikasi identitasnya.


STOP! JANGAN KIRIM/BAGIKAN

Hindari gift card

Pada momen istimewa, Anda mungkin ingin membelikan barang fisik untuk orang yang sedang mendekati Anda. Namun, kalau dia berkeras bahwa Anda sebaiknya membelikannya gift card atau mentransfer uang saja, itu biasanya penipuan.


STOP! JANGAN KIRIM/BAGIKAN

Jagalah hati, dan sandi Anda

Membagikan kasih sayang dan kebaikan itu bagus, tapi jangan pernah membagikan sandi Anda kepada siapa pun, terutama sandi akun Google. Jika ragu-ragu, lakukan Pemeriksaan Sandi secara rutin!


Kerentanan orang lanjut usia

Orang lanjut usia mungkin baru atau belum cukup mengenal teknologi saat ini. Untuk itu, Google punya beberapa tips untuk membantu mereka menjelajahi internet dengan aman. Anda mungkin ingin menyampaikan tips ini begitu saja, tetapi sebenarnya akan lebih efektif kalau Anda mengobrol langsung dengan mereka. Itulah alasan kami meminta bantuan ahli kesehatan mental yang berfokus pada keamanan digital untuk ikut membagikan tips berbicara dengan para orang tua. 

Image: Ilustrasi tanpa text

1️⃣ Memperlihatkan lebih bagus daripada sekadar penjelasan verbal.

Ajak orang tua bicara tentang pengalaman mereka dengan teknologi, lalu coba perlihatkan cara menggunakan aplikasi atau melakukan proses yang mungkin asing atau membingungkan. Biarkan mereka bereksperimen online dengan dukungan dan pendampingan Anda.

Tunjukkan cara melindungi akun online mereka sendiri

  • Buat sandi yang kuat
    • Coba gunakan kalimat yang mudah diingat, dan ambil huruf pertama dari setiap kata dengan huruf kecil atau besar yang sesuai. Jika mungkin, ganti huruf dengan angka atau simbol. 
  • Jangan gunakan sandi yang sama untuk banyak platform
  • Gunakan alat pengelola sandi seperti passwords.google.com untuk membuat dan menyimpan sandi yang kuat
Image: Ilustrasi tanpa text

2️⃣ Jadilah sumber informasi bagi mereka.

Informasi salah yang disajikan dengan rapi, atau disebarkan ulang secara luas, akan mudah dipercaya orang – terutama mereka yang tidak akrab dengan internet. Dorong orang tua untuk mengecek lagi kebenaran informasi yang mereka temui dengan bertanya kepada orang lain yang mereka percaya. 

Ingatkan mereka untuk berhati-hati dalam membagikan segala sesuatu.

  • Sebaiknya jangan memposting informasi pribadi, seperti nama lengkap dan alamat email di forum publik atau ruang online.
  • Jangan bagikan informasi rekening bank, PIN, atau sandi Anda. Anda hanya boleh mengetikkan informasi ini di situs web tepercaya yang Anda kenal dan akses langsung. Supaya aman, jangan mengklik link ke bank atau situs web lain jika itu dikirimkan kepada Anda melalui email, pesan chat, atau SMS. Buka langsung situs web dengan mengetikkan alamatnya di kolom URL browser atau lakukan penelusuran untuk situs web itu.
  • Periksa setelan berbagi Anda di media sosial, dan pastikan Anda paham apakah Anda membagikan sesuatu secara publik, kepada orang tertentu, atau secara pribadi.  
Ilustrasi tanpa text

3️⃣ Mengenali dan menghindari penipuan. 

Ikuti empat aturan utama

  • Jangan gegabah — Penipu sering menciptakan situasi darurat agar dapat melumpuhkan insting Anda. Jangan tergesa-gesa dan mintalah penjelasan untuk menghindari jebakan mereka.
  • Periksa dahulu — Pelajari sendiri dan cek ulang informasi yang Anda dapatkan. Jika Anda menerima panggilan telepon yang tidak dikenal, tutuplah. Lalu cari informasi tentang bank, agen, atau organisasi yang mungkin menelepon Anda itu dan hubungi mereka secara langsung.
  • Stop! Jangan kirim/bagikan — Orang atau agen yang punya reputasi baik tidak akan pernah meminta pembayaran tiba-tiba. Biasanya, penipu meminta Anda membelikan gift  card—yang seharusnya diberikan sebagai hadiah, bukan pembayaran dengan ancaman. Jadi, jika Anda curiga dengan suatu permintaan pembayaran, firasat Anda itu mungkin benar.
Ilustrasi tanpa text

4️⃣ Beritahu mereka bahwa berhenti sejenak itu baik.

Saat terjadi insiden besar atau bencana, berita yang muncul pada masa-masa awal setelahnya sering kali tidak lengkap atau membingungkan. Orang-orang pun bisa menjadi panik karena dibombardir dengan peringatan dan notifikasi yang mengkhawatirkan. Dorong pengguna internet lanjut usia untuk menunggu informasi yang akurat sebelum bereaksi, dan beritahu mereka bahwa Anda selalu siap membantu. 

Berkomunikasi online berbeda dari berbincang di dunia nyata. Orang-orang lebih mudah marah dan terkadang kasar, sehingga memancing perselisihan dan perdebatan panjang. Jika orang tua di sekitar Anda merasa terganggu dengan suatu interaksi online, dorong mereka untuk berhenti sejenak, dan ingatkan bahwa mereka dapat meninggalkan diskusi yang tidak berguna.

Kita semua bisa berkontribusi untuk menjadikan internet tempat yang lebih aman dan melindungi orang-orang tercinta. Dengan alat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat dengan mudah mengajari mereka untuk mengambil keputusan yang lebih aman dan matang saat online. Selamat Safer Internet Month!