Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Google Bekerja Sama dengan BSSN dan Ekosistem Digital Indonesia untuk Memperkuat Pertahanan dan Keamanan Siber Nasional Berteknologi AI



Inisiatif strategis baru untuk memperlengkapi sektor publik Indonesia dan hingga 70.000 UMKM, lembaga nonprofit, dan badan sosial dengan keterampilan serta alat-alat AI yang canggih untuk meningkatkan keamanan siber

Foto grup Awaludin Marwa (CFDS), Randy Jusuf (Google Indonesia), Irjen Pol. Dono Indarto (BSSN), Fanly Tanto (Google Cloud Indonesia), Iradat Wirit (Korika),

(ki-ka) Awaludin Marwa (CFDS), Randy Jusuf (Google Indonesia), Irjen Pol. Dono Indarto (BSSN), Fanly Tanto (Google Cloud Indonesia), Iradat Wirit (Korika).

Hari ini, pada acara AI Policy and Skilling Lab pertama yang diselenggarakan oleh Google dan dihadiri lebih dari 80 pejabat pemerintah, Google mengumumkan inisiatif strategis bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sebagai lembaga yang melaksanakan tugas pemerintah di bidang keamanan siber dan sandi, serta dengan beberapa lembaga non profit dan badan sosial, untuk membangun ekosistem keamanan siber yang lebih tangguh bagi Indonesia. Dengan menyediakan program-program pelatihan dan alat-alat keamanan siber yang berteknologi AI, inisiatif ini bertujuan membantu lembaga-lembaga sektor publik, bisnis, dan warga Indonesia untuk terus merealisasikan manfaat dari transformasi digital serta adopsi teknologi AI, sambil melindungi mereka dari kejahatan dan serangan siber.

Diinisiasi oleh Google, Center for Digital Society (CfDS), dan Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), AI Policy and Skilling Lab bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja konseptual dan praktik terbaik bagi para penentu kebijakan Indonesia, yang membantu mereka memahami potensi transformatif AI. Melalui diskusi bulanan, para pakar industri, penentu kebijakan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dibawa untuk duduk bersama dan bertukar ide, memperdebatkan isu-isu baru, serta menyusun saran-saran kebijakan yang dirancang untuk mendorong penerapan AI secara aman dan bertanggung jawab di Indonesia.

"Keamanan siber merupakan medan peperangan yang berat sebelah selama puluhan tahun. Pihak penyerang hanya perlu untuk berhasil menyusup sekali, sementara pihak yang bertahan senantiasa tertekan untuk terus menerapkan pertahanan terbaik dalam medan digital yang makin kompleks. Hal ini disebut sebagai 'Defender’s Dilemma' dan kami yakin bahwa kemajuan di bidang AI dapat memutarbalikkan dinamika ini," kata Putri Alam, Director, Government Affairs and Public Policy, Google Indonesia. "Adopsi alat keamanan siber berteknologi AI yang dipadukan dengan keahlian yang diperlukan untuk menggunakannya berpotensi untuk mengurangi biaya terkait kejahatan siber yang dikeluarkan oleh sektor bisnis dan perorangan hingga Rp1.365 triliun pada tahun 2030. Kami bangga bisa memperdalam komitmen kami untuk mengamankan dan memajukan masa depan digital Indonesia melalui kerja sama dengan BSSN dan pihak-pihak lain dalam program-program pelatihan keamanan AI serta dengan menyediakan kapabilitas pengamanan yang baru.”

Membangun kompetensi dan keahlian keamanan siber terdepan untuk sektor publik
Inisiatif strategis pertama dilakukan oleh BSSN dan Google Cloud untuk membangun kompetensi dan kapabilitas keamanan siber bagi sektor publik Indonesia. Inisiatif ini akan memfasilitasi tiga pilar kolaborasi:

  • Mendidik spesialis keamanan siber nasional: Google menyediakan 1.000 beasiswa Sertifikat Keamanan Siber Google bagi pejabat BSSN atau pejabat pemerintah lain yang dipilih oleh BSSN. Ini dilakukan untuk membekali mereka dengan keahlian dalam melindungi jaringan, perangkat, personel, dan data dari ancaman eksternal serta akses tidak sah. Sertifikasi profesional yang dirancang oleh para pakar Google ini dapat diselesaikan dalam enam bulan melalui pelatihan online yang fleksibel dan mandiri, yang memungkinkan para pejabat pemerintah untuk beralih peran menjadi analis keamanan siber, walaupun tanpa pengalaman sebelumnya.
  • Berbagi intelijen ancaman siber berkualitas terbaik dengan lembaga pemerintah: Mandiant (bagian dari Google Cloud) akan terus membagikan intelijen tentang ancaman siber garis depannya yang terbaik di industri kepada tim keamanan siber BSSN, memungkinkan mereka untuk memahami taktik, teknik, dan prosedur (TTP) yang baru dan banyak dipakai oleh para penjahat siber dan kaki-tangan negara lain yang mengincar institusi sektor publik.
  • Peningkatan kapasitas secara bersama dengan AI untuk keamanan siber: BSSN dan Google Cloud akan melakukan pengembangan kapasitas bersama dengan memanfaatkan Secure AI Framework (SAIF) dan Roadmap for Reversing the Defender’s Dilemma Google. Kolaborasi ini melibatkan pengembangan dan implementasi solusi generasi berikutnya yang memadukan otomatisasi, analisis, intelijen, dan AI untuk dengan cepat mendeteksi, menyelidiki, dan mencegah serangan siber canggih terhadap Infrastruktur Informasi Vital. Infrastruktur Informasi Vital adalah aset-aset yang esensial bagi kehidupan masyarakat, misalnya yang berkaitan dengan energi, air, transportasi, layanan kesehatan, dan telekomunikasi.
Google Cloud dan BSSN

Irjen Pol. Dono Indarto, S.IK., M.H, Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi, berkata: "Bagi BSSN, selaras dengan Google meyakini bahwa AI memberikan peluang bagi penentu kebijakan, tenaga profesional keamanan siber, dan masyarakat untuk mengoptimalkan kecerdasan buatan dalam upaya mengamankan ruang siber. Sementara pihak yang berniat jahat menggunakan AI untuk kepentingan mereka, kita harus siap dengan terus berinovasi dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM dalam menguasai teknologi ini. Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri seperti Google, terutama dalam hal seperti memberikan beasiswa Sertifikat Keamanan Siber Google kepada 1.000 pejabat publik dan melakukan pengembangan kapasitas bersama, akan membantu kita memaksimalkan penggunaan AI untuk meraih keunggulan sambil membatasi penggunaan teknologi oleh pihak lawan.”

Mendidik generasi baru pakar keamanan siber dari komunitas yang kurang terlayani
Inisiatif kedua merupakan dukungan dari badan filantropi Google yaitu Google.org, kepada The Asia Foundation yang akan bekerja sama dengan partner implementasi lokal, yaitu Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK), Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan siber hingga 70.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pelatihan keamanan siber—termasuk kemampuan untuk menggunakan alat keamanan siber yang didukung AI—sehingga mereka dapat mempertahankan diri dengan lebih baik terhadap ancaman siber saat ini dan yang akan datang.

Upaya ini merupakan bagian dari hibah sebesar US$15 juta untuk mendukung The Asia Foundation dalam meluncurkan APAC Cybersecurity Fund dalam kemitraan dengan dengan CyberPeace Institute dan Global Cyber Alliance. APAC Cybersecurity Fund bertujuan untuk menjangkau dan membantu 300.000 UMKM di 13 lokasi di wilayah Asia Pasifik.

Selain inisiatif strategis dengan BSSN, lembaga nonprofit, dan badan sosial, Google Cloud telah menyediakan opsi pelatihan pengembangan keahlian AI dan keamanan siber bagi semua warga Indonesia lewat Program Google Cloud Skills Boost. Di dalamnya disertakan kursus-kursus bebas biaya, seperti Cloud Digital Leader Learning Path, Introduction to Generative AI Learning Path, dan Preparing for Your Professional Cloud Security Engineer Journey, serta pembelajaran berbentuk game melalui The Arcade. Baik sebagai eksekutif, penentu kebijakan IT, personel non-teknis, atau praktisi teknis, warga Indonesia kini dapat menangkap peluang untuk membangun dan menunjukkan kemampuan mereka dalam bidang keamanan siber dan AI kepada perusahaan atau institusi yang mungkin membutuhkannya.