Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Safety & Security

Safer Internet Lab dari Indonesia bergabung dengan jaringan think tank dan lembaga riset internasional

alt text

Safer Internet Lab (SAIL), sebuah inisiatif bersama antara Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Google, telah menjadi pusat penelitian pertama dari Indonesia yang bergabung dengan Network of Centers (NoC). NoC sendiri merupakan jaringan global pusat penelitian internet dengan keanggotaan pusat penelitian universitas ternama dunia. Jaringan ini dikoordinasikan oleh Berkman Klein Center for Internet & Society, sebuah pusat penelitian di Universitas Harvard yang berfokus pada studi tentang cyberspace.

"Keanggotaan SAIL di NoC menandakan pentingnya perspektif kawasan Asia Pasifik dalam wacana keamanan internet global Selain itu, ini membuka peluang baru untuk kolaborasi dan pertukaran pengetahuan dengan para pakar dan lembaga terkemuka di seluruh dunia," ujar Beltsazar Krisetya, Principal Researcher, Safer Internet Lab.

Diluncurkan pada April 2023, SAIL telah menjadi inisiatif berbasis riset yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi. Inisiatif ini merupakan terobosan penting karena menjadi yang pertama di Indonesia bahkan di kawasan Asia Pasifik. 

Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun sejak diresmikan, SAIL telah melakukan rangkaian penelitian dan aktif berpartisipasi di berbagai forum untuk meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya misinformasi dan metode pencegahannya. SAIL juga berpartisipasi dalam Internet Governance Forum 2023 di Kyoto dengan mengadakan lightning talk guna membagikan temuan penelitian terkait misinformasi dan disinformasi di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Memasuki tahun keduanya, hari ini SAIL meluncurkan laporan penelitian terbarunya yang akan mengungkap jaringan kompleks di balik industri disinformasi di Indonesia maupun Asia Pasifik. Penelitian diharapkan dapat membantu untuk memahami dan memetakan pengalaman publik terhadap gangguan informasi, termasuk di dalamnya dampak deep fake dan penipuan berbasis AI.