Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

e-Conomy SEA 2024: Pendanaan swasta di Indonesia - fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah dinamika pasar yang terus berubah



Postingan ini adalah bagian dari rangkaian blog e-Conomy SEA 2024 yang menyuguhkan insight tentang lanskap digital Indonesia yang terus berkembang. Laporan ini menyoroti ketangguhan dan kemampuan adaptasi Indonesia di tengah iklim investasi yang menantang dan berubahnya pola pendanaan swasta, dengan investasi tahap awal terfokus pada area transformatif seperti AI dan climate tech. Didorong geliat kedua sektor ini, Indonesia siap memperkuat posisinya sebagai negara dengan pertumbuhan digital tertinggi di Asia Tenggara.

Diagram batang yang menampilkan jumlah transaksi di sektor-sektor utama Indonesia dari tahun 2020 hingga paruh pertama 2024

Lanskap pendanaan swasta Indonesia masih selektif, dengan $300 juta dari 51 transaksi pada semester awal 2024. Pendanaan tahap awal dan pertumbuhan (Seed hingga Seri C) mempertahankan aliran yang stabil, mencatat $200 juta, menandai peningkatan sebesar 23% dari H2 2023. Namun, pendanaan tahap akhir (Seri D dan di atasnya) telah mengalami penurunan, turun sebesar 96% dari $500 juta pada H2 2023 menjadi hampir nol pada H1 2024.

Investor mulai masuk ke sektor yang baru

Grafik batang horizontal yang menggambarkan persentase transaksi di sektor-sektor utama Indonesia dari tahun 2020 hingga paruh pertama 2024

Tren ini mencerminkan pergeseran yang cermat, di mana investor berfokus pada sektor tahap awal dengan pertumbuhan tinggi seperti layanan keuangan digital (DFS) dan E-commerce, sementara industri baru seperti teknologi dan perangkat lunak keberlanjutan mendapatkan daya tarik. Pendekatan selektif ini kontras dengan level tertinggi pada tahun 2021 sebesar $9,1 miliar, yang menandakan fokus pada area pertumbuhan berkelanjutan dan jangka panjang dalam ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang. Tingkat pendanaan yang konsisten pada tahun 2024 menunjukkan bahwa investor mengambil sikap hati-hati namun optimis, memprioritaskan pertumbuhan dan monetisasi yang berkelanjutan.

Dua grafik batang menampilkan prediksi investor di Asia Tenggara.

Sekitar 65% investor di Indonesia memperkirakan aktivitas pendanaan nasional akan meningkat dalam periode 2025–2030, khususnya di sektor baru. Optimisme ini juga tampak di tingkat Asia Tenggara, dengan 60% investor menyoroti software dan layanan sebagai target utama investasi untuk beberapa tahun mendatang. Teknologi keuangan, teknologi kesehatan, dan AI juga merupakan sektor yang mereka incar karena potensi pertumbuhannya yang tinggi.

Laporan e-Conomy SEA 2024 yang disusun bersama oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyajikan insight berharga tentang lanskap investasi yang dinamis di Indonesia dan Asia Tenggara. Berfokus pada area dengan pertumbuhan tinggi, sentimen investor, dan potensi sektoral jangka panjang, laporan ini memberikan gambaran komprehensif tentang tren ekonomi digital di kawasan tersebut.