Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

e-Conomy SEA 2024: Operator transportasi dan makanan online tetap bertahan meski persaingan bertambah ketat di Indonesia



Postingan ini merupakan bagian dari laporan e-Conomy SEA 2024 yang mengeksplorasi berbagai sektor di lanskap ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang.

Diagram batang yang menggambarkan Gross Merchandise Value (GMV) dari layanan transportasi dan makanan digital di Indonesia

Sektor transportasi digital dan pengiriman makanan berada pada lintasan pertumbuhan yang stabil sebesar 13% YoY pada tahun 2024 dan GMV gabungan sebesar $9 miliar. Momentum ini akan terus berlanjut hingga tahun 2030, ketika kedua sektor tersebut diproyeksikan mencapai $20 miliar dalam GMV. Pertumbuhan ini menggarisbawahi ketahanan operator transportasi digital dan makanan saat mereka beradaptasi dengan dinamika pasar yang berubah dan meningkatnya persaingan.

Pendorong tumbuhnya GMV transportasi online adalah pulihnya permintaan akan perjalanan harian dan internasional, adopsi dan penetrasi yang tinggi ke kota kecil, serta promosi yang gencar oleh operator pendatang baru untuk menarik banyak pengguna.

Layanan pengantaran makanan online di Indonesia bertumbuh pesat dengan meningkatnya permintaan konsumen akan pilihan makan yang praktis. Pada tahun 2024, GMV sektor pengantaran makanan mencapai angka $6 miliar (USD). Operator pun menyesuaikan penawaran mereka untuk memperbesar pangsa pasar—dari makanan sehari-hari yang terjangkau hingga opsi restoran premium. Para pemain lokal telah menyesuaikan menu, model pengantaran, dan konfigurasi harga untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang bervariasi.

Laporan e-Conomy SEA 2024 akan terus mengeksplorasi pergeseran seperti ini, menawarkan insight mendalam tentang cara ekosistem digital Indonesia beradaptasi untuk menjawab tantangan dan peluang yang muncul di tengah pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara.