Indonesia BerdAIa: Inisiatif AI lintas industri dari Google Cloud

Hari ini di Google Cloud Summit Jakarta '25, Google Cloud mengumumkan peluncuran “Indonesia BerdAIa”, sebuah program ekosistem untuk membantu organisasi membangun dan menerapkan solusi AI kustom yang memberikan nilai nyata yang terukur untuk sektor-sektor ekonomi utama Indonesia. Program ini dimulai dengan 15 anggota organisasi terkemuka di industri yakni: PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Indonesia, DANA Indonesia, Fore Coffee, Indosat Ooredoo Hutchison, Kalbe Farma, MAXStream, Paragon Technology and Innovation, Sarana AI, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Universitas Brawijaya, dan Vidio.
Riset dari Public First mengungkapkan bahwa jika organisasi lokal menerapkan AI secara efektif, mereka dapat berkontribusi terhadap nilai ekonomi sebesar Rp 620 triliun untuk Indonesia pada tahun 2030. Riset tersebut juga mengidentifikasi tiga kendala yang menghambat organisasi untuk memanfaatkan AI secara maksimal yakni: 1) memastikan model AI secara konsisten menghasilkan respons faktual; 2) kurangnya sumber data yang AI-ready; dan 3) kurangnya pekerja yang memiliki keterampilan analisis data dan AI yang tepat.
Fanly Tanto, Country Director, Indonesia, Google Cloud, mengatakan: “Program ‘Indonesia BerdAIa' bertujuan menciptakan efek penggandaan berbasis AI yang bermanfaat bagi industri utama, masyarakat, dan ekonomi yang lebih luas. Dengan memberikan pelatihan penting dan layanan platform AI serta pengelolaan data terkemuka di industri kepada organisasi, kami dapat membantu mengembangkan tenaga kerja yang siap menggunakan AI serta mempercepat kemampuan organisasi dalam menerapkan solusi AI generatif (gen AI) dan AI agentic yang scalable serta ‘memiliki kemampuan grounding’ pada sumber data tepercaya. Kami melihat minat yang sangat tinggi terhadap program ini dan sudah memiliki rencana untuk menyambut serta mendukung lebih banyak organisasi di luar 15 yang pertama.”
“Indonesia BerdAIa” terinspirasi dari kata “berdaya” yang sekaligus mencerminkan visi utama program ini yaitu Indonesia yang berdaya dengan AI. Nama ini juga merupakan singkatan dari "Berinovasi dengan AI untuk Indonesia", yang menggambarkan tujuan bersama para organisasi anggota.
rogram ini akan memanfaatkan technology stack AI Google Cloud yang terintegrasi sepenuhnya, termasuk model Gemini 2.5 terbaru dan model media gen AI yang diumumkan minggu ini di Google I/O, serta dukungan dari para pakar AI, dan ekosistem partner untuk membantu organisasi mengembangkan misi mereka. Untuk tiap organisasi anggota, program ini akan memfasilitasi:
- Pembuatan bersama roadmap AI yang disesuaikan dan ditindaklanjuti yang terintegrasi dengan strategi perusahaan, menyelaraskan inisiatif AI dengan prioritas inti, serta mengidentifikasi area spesifik di mana AI dapat mendorong nilai bagi pemangku kepentingan;
- Pemrioritasan kasus penggunaan AI yang tepat dengan mengevaluasi tiap kasus penggunaan berdasarkan perkiraan nilai yang dihasilkan, kelayakan, dan kemampuan untuk ditindaklanjuti;
- Pengembangan solusi AI yang terbuka dan dapat dioperasikan secara bersama-sama saat menangani setiap kasus penggunaan AI untuk memaksimalkan dan memastikan keberlanjutan investasi teknologi yang ada;
- Perumusan metrik yang jelas untuk memantau, menilai, dan mengoptimalkan performa inisiatif AI di sepanjang siklus prosesnya;
- Pembentukan dewan risiko untuk tata kelola terpusat atas inisiatif AI, termasuk pengoperasian responsible AI dan Secure AI Framework (SAIF);
Keahlian AI enterprise melalui program pelatihan interaktif yang komprehensif seperti Google Cloud Skills Boost untuk Organisasi dan JuaraGCP.
Ekosistem partner lokal Google Cloud terdiri atas Accenture, Boston Consulting Group (BCG), Deloitte, McKinsey & Company, CloudMile, Datalabs, Devoteam, Elitery, Metrodata, NTT Data, Searce, dan lainnya.