Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Mengapa kami mengajukan banding atas putusan KPPU terkait sistem penagihan Google Play



Google Play dan Android memberikan nilai dan pilihan yang signifikan bagi Indonesia dan berkontribusi pada ekosistem aplikasi dan pengembang yang berkembang pesat. Putusan KPPU baru-baru ini mengandung banyak ketidakakuratan faktual tentang Google Play dan operasinya dalam ekosistem. Meskipun kami tetap berkomitmen pada keterlibatan yang konstruktif dengan regulator Indonesia, kami ingin memastikan fakta tentang bagaimana layanan kami beroperasi sebenarnya dipahami dengan benar. Itulah sebabnya kami dengan hormat mengajukan banding atas putusan tersebut, yang didasarkan pada kesalahpahaman mendasar tentang ekonomi aplikasi dan cara kerja bisnis kami. Banding kami akan menunjukkan bahwa:

  • Android adalah ekosistem terbuka dan Google Play hanyalah salah satu dari banyak cara untuk mendapatkan aplikasi di Indonesia. Putusan ini memperlakukan Google Play sebagai satu-satunya cara bagi masyarakat Indonesia untuk menemukan dan mengakses aplikasi. Hal ini mengabaikan banyak pilihan lain yang tersedia bagi konsumen di seluruh ekosistem seluler. Di Android, pilihannya mencakup toko aplikasi pihak ketiga dan unduhan langsung dari situs web para pengembang. Apple App Store dan beragam toko aplikasi pihak ketiga lainnya juga menawarkan cara lain untuk menemukan aplikasi.
  • Google Play mendukung ekosistem aplikasi yang sehat di Indonesia. Cara kami menjalankan Play Store telah mendukung ekosistem aplikasi yang sehat dan kompetitif di Indonesia. Dalam keputusannya, KPPU telah menemukan bahwa wajar untuk mengenakan biaya layanan untuk mendukung ekosistem ini, mengingat banyaknya layanan yang disediakan oleh Google Play: mulai dari upaya berkelanjutan kami untuk menjaga keamanan Android dan Play, hingga distribusi aplikasi, hingga alat dan pelatihan pengembang — semua itu ditambah dengan sistem pembayaran, yang menyediakan platform pembayaran yang konsisten, aman, dan terjamin, memberi pengguna pilihan beragam opsi pembayaran. Google Play telah memberikan manfaat besar bagi konsumen dan pengembang lokal. Namun, KPPU gagal mempertimbangkan persaingan yang kuat seputar biaya layanan – yang terus kami turunkan. Di Indonesia, bagi pengembang yang menjual konten digital di aplikasi mereka, sebagian besar memenuhi syarat untuk biaya layanan sebesar 15% atau kurang. Model bisnis kami mendorong inovasi dan investasi berkelanjutan di platform, menyelaraskan kesuksesan kami dengan para pengembang Play Store.
  • Sistem penagihan pilihan pengguna (UCB) Google Play telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pilihan. Ketersediaan sistem penagihan pilihan pengguna (UCB) telah menjawab banyak kekhawatiran yang dipertimbangkan oleh KPPU, termasuk dengan menyediakan alternatif sistem penagihan Google Play dan memperluas metode pembayaran yang tersedia. Google Play mendukung banyak metode pembayaran dan merupakan toko aplikasi besar pertama yang mengizinkan pengembang menawarkan sistem pembayaran mereka sendiri. UCB telah tersedia untuk pengembang aplikasi di Indonesia sejak tahun 2022, dan Indonesia termasuk di antara negara pertama di dunia yang mendapat manfaat dari program ini. Kami telah menyampaikan komitmen kami untuk memperluas program UCB ke pengembang gim di Indonesia. Selain itu, program percontohan UCB telah menawarkan pengurangan biaya layanan 4% untuk transaksi yang dilakukan menggunakan sistem pembayaran alternatif. Ini menunjukkan komitmen kami terhadap pilihan dan fleksibilitas.

Upaya banding kami akan mengangkat sejumlah keberatan tambahan, termasuk kekeliruan faktual, masalah prosedural, serta ketidakcukupan standar bukti yang diajukan. Kami memiliki keyakinan penuh terhadap posisi kami dan menantikan kesempatan untuk memberikan argumentasi kami selama proses hukum yang berjalan.

Selama bertahun-tahun, Google telah membuktikan bahwa komitmen kami terhadap Indonesia melampaui platform kami, dengan melatih lebih dari 3 juta orang Indonesia melalui program-program kami dan secara aktif berinvestasi pada pengembang lokal melalui inisiatif seperti Indie Games Accelerator dan Play x Unity. Kami percaya Google Play memberikan manfaat besar bagi pengembang dan pengguna lokal, dan kami terus berkomitmen untuk membina ekosistem aplikasi yang berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta transformasi digital Indonesia.


Why we’re appealing the KPPU verdict on Google Play’s billing

Google Play and Android deliver significant value and choice to Indonesia and contribute to a thriving app and developer ecosystem. The KPPU's recent verdict got many facts wrong about Google Play and its operation within the ecosystem. While we remain committed to constructive engagement with Indonesian regulators, we want to ensure the facts of how our service actually operates are understood. That’s why we’re respectfully appealing the verdict, which is based on a fundamental misunderstanding of the app economy and how our business works. Our appeal will show that:

  • Android is an open ecosystem and Google Play is just one of many ways to get apps in Indonesia. The verdict treats Google Play as the only way for Indonesians to discover and access apps. This ignores the many other choices available to consumers across the mobile ecosystem. On Android, options include third-party app stores and direct downloads from developer websites. The Apple App Store and other third-party app stores also offer another avenue for app discovery.
  • Google Play supports a healthy app ecosystem in Indonesia. The way we run our Play Store supports a healthy, competitive app ecosystem in Indonesia. The KPPU found that it is reasonable to charge service fees to support this ecosystem, in light of the multitude of services that Google Play provides: from our ongoing work to keep Android and Play secure, to app distribution, to developer tools and training — all that in addition to billing, which provides a consistent, safe and secure payments platform giving users a choice between a variety of payment options. The KPPU also failed to consider the robust competition around service fees – which have continuously been decreasing. In Indonesia, for developers selling digital content on their app, the vast majority qualify for a service fee of 15% or less. Our business model means we’re constantly incentivized to innovate and invest more in the platform, aligning our success with the success of the developers on the Play Store.
  • Google Play’s user choice billing system already demonstrates a strong commitment to choice. The availability of user choice billing (UCB) already addresses many concerns considered by the KPPU, including by providing an alternative to Google Play’s billing system and expanding the available payment methods. Google Play supports many payment methods and was the first major app store to allow developers to offer their own payment system. UCB has been available to Indonesian app developers since 2022, and Indonesia is among the first markets globally to benefit from this program. We have already shared our commitment to expanding the UCB program to games developers in Indonesia. Additionally, UCB’s pilot program offers a 4% service fee reduction for transactions made using an alternative billing system. This demonstrates our commitment to choice and flexibility.

Our appeal will raise additional objections, including errors of fact, procedural issues and the standard of evidence submitted. We are confident in our position and look forward to presenting our arguments during the appellate process.

Over the years, Google has proven that our commitment to Indonesia extends beyond our platform, training more than 3 million Indonesians through our programs and actively investing in local developers through initiatives like Indie Games Accelerator and Play x Unity. Google Play provides substantial benefits to local developers and users and we are committed to fostering a thriving app ecosystem that contributes to Indonesia's economic growth and digital transformation.