Semangat 80 Tahun Kemerdekaan: Menggerakkan Ekonomi Kreatif, Membawa Karya Lokal ke Pentas Dunia

Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, kami kembali menyoroti deretan game dan aplikasi lokal terbaik versi Made in Indonesia di Google Play, yang lahir dari visi, ketangguhan, dan kreativitas luar biasa para pengembang muda Tanah Air.
Empat dari pengembang tersebut berbagi kisah inspiratif tentang kegigihan, semangat pantang menyerah, dan keterbukaan dalam menghadapi berbagai tantangan. Kisah-kisah ini menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam, mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Julio Andryanto, co-founder Dreams Studio
Dreams Studio adalah pengembang game independen asal Batam yang telah berkarya di game mobile selama lebih dari sembilan tahun. Mereka telah mengembangkan game mobile dengan fokus pada keberlanjutan jangka panjang, bukan sebatas sensasi viral. Keunikan mereka ada pada kemampuan beradaptasi dan menjaga tim tetap solid tanpa judul besar, dengan terus bereksperimen, belajar, serta mengutamakan strategi berbasis komunitas yang menyeimbangkan bisnis dan pengalaman pemain.
Salah satu game andalan mereka adalah Cat Legends yang lahir dari kecintaan pada idle RPG dan keinginan menghadirkan permainan yang menawan, mudah diakses, dan menyenangkan. Memadukan karakter kucing lucu dengan elemen strategi, game ini dirancang modular agar mudah dikembangkan, memungkinkan eksperimen mekanik baru sekaligus menjaga keterlibatan pemain.
Kedepannya mereka akan fokus mengembangkan Cat Legends melalui pembaruan sekaligus menggarap judul baru berpotensi global, sembari memperkuat analitik dan keterlibatan komunitas untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Adi Sariaatmadja, Founder Vidio
Vidio merupakan salah satu platform terkemuka di Indonesia yang menghadirkan serial orisinil, siaran langsung olahraga, dan hiburan yang disesuaikan dengan selera lokal. Didirikan dengan visi menjadi platform lokal yang menghadirkan konten Indonesia sekaligus mendorong ekosistem kreator dalam negeri agar dikenal global, Vidio ingin memberi panggung bagi kreator lokal dan menghadirkan hiburan relevan, menarik, serta mudah diakses untuk semua kalangan.
Vidio menyediakan konten premium terjangkau, termasuk tayangan olahraga populer seperti Liga 1, Pro Liga, dan English Premier League. Selain hiburan, Vidio melestarikan budaya Indonesia melalui kisah, tradisi, dan warisan nusantara agar generasi muda tetap bangga dengan identitasnya.
Ke depan, Vidio mengoptimalkan teknologi AI untuk rekomendasi personal dan subtitle bahasa daerah, menghadirkan Shorts, Mini Drama, dan konten interaktif. Di tengah dominasi platform global, Vidio tetap menjadi kebanggaan Indonesia sebagai layanan streaming lokal yang memimpin pasar.

Pipu, Co-Founder KaryaKarsa
KaryaKarsa adalah aplikasi yang memberdayakan individu untuk berkarya dan memajukan ekonomi kreatif negeri. Pembuatan aplikasi ini terinspirasi dari kenyataan bahwa banyak kreator kesulitan memperoleh penghasilan yang layak. Di era media sosial, followers memiliki potensi besar untuk menjadi pelanggan berbayar bagi konten kreator. Melalui aplikasi ini, kreator dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk memonetisasi karya mereka dengan lebih efektif.
Tantangan terbesar dalam pengembangan aplikasi ini adalah mengubah pola pikir ‘gratis’. Kreator, khususnya penulis, perlu meyakini bahwa karya digital mereka layak dihargai. Sebaliknya, pembaca juga harus memahami proses kreatif di balik karya tersebut dan mau memberikan dukungan finansial untuk para kreator.
Pipu berharap aplikasi ini dapat memberdayakan kreator, membantu pengembangan intellectual property (IP) yang mereka ciptakan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Untuk siapa pun yang ingin memulai karier di dunia teknologi, ia menyarankan untuk berangkat dari keresahan atau pengalaman pribadi maupun orang terdekat, agar solusi teknologi yang dibuat relevan dan bermanfaat bagi pengguna sasaran.


Selain keempat pengembang inspiratif, program Made in Indonesia juga menyoroti 32 judul game lokal terbaik. Sebanyak 30 di antaranya bahkan diperkenalkan kepada pengguna di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Makau, dan Taiwan melalui penargetan Universal Language Profile (ULP).
Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari komitmen Google untuk mendukung para pengembang lokal dalam melebarkan sayap ke pasar internasional. Dengan demikian, karya-karya anak bangsa dapat bersaing dan berkembang di panggung global, sekaligus membangun ekosistem game yang semakin kondusif dan cerah di masa depan.