Cara Google mendukung jurnalisme dan industri berita

Google berkomitmen untuk mendukung akses terbuka ke informasi. Produk-produk kami memberi orang pilihan dan membantu mereka menemukan lebih banyak konten jurnalistik berkualitas tinggi, dari berita internasional hingga liputan komunitas.

Selama 20 tahun terakhir, kami telah aktif berkolaborasi dengan industri berita dan mengontribusikan miliaran dolar untuk mendukung terciptanya jurnalistik berkualitas di era digital. Melalui layanan maupun pendanaan langsung untuk organisasi berita, Google menjadi salah satu pendukung finansial terbesar di dunia bagi jurnalisme.

Komitmen kami pada berita

Produk kami dibuat untuk memberikan informasi yang relevan dan berguna bagi semua orang, memastikan orang di seluruh dunia dapat menemukan berita berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami mengambil peran yang konstruktif untuk turut membangun ekosistem berita yang berkelanjutan, independen, dan majemuk.

Kami telah menunjukkan komitmen itu selama beberapa dekade melalui dukungan finansial senilai miliaran dolar — berbagi pendapatan dengan penerbit berita melalui jaringan iklan kami, mengembangkan alat, memberikan pelatihan, dan menyediakan pendanaan melalui program seperti Google News Initiative. Dalam melakukan semua ini, kami telah menyalurkan dukungan finansial dalam jumlah besar kepada banyak organisasi berita.

Upaya ini membantu orang mendapatkan berita dan informasi berkualitas yang penting bagi komunitas dan diri mereka sendiri.

Kami memberikan manfaat serta pendanaan yang signifikan kepada organisasi berita

Setiap organisasi berita dapat memilih apakah mereka ingin ditampilkan di Google Penelusuran dan Google Berita. Sebagian besar ingin ditampilkan karena cara ini menghasilkan “traffic” atau “lalu lintas pengunjung” gratis yang bernilai.

Setiap bulan, orang mengklik dari hasil Google Penelusuran dan Google Berita ke situs web penerbit lebih dari 24 miliar kali. Traffic yang kami kirim ke situs berita membantu penerbit meningkatkan jumlah pembaca, membangun kepercayaan dengan pembaca, dan menghasilkan uang.

Teknologi periklanan kami membantu organisasi berita menghasilkan uang dengan menampilkan iklan di situs web, aplikasi, dan video mereka. Setiap tahun, kami membayarkan miliaran dolar secara langsung kepada partner penerbitan di jaringan iklan kami.

Kami juga berkomitmen untuk menemukan cara baru mendukung industri berita. Ini termasuk dengan menyediakan fitur Berlangganan dengan Google, yang kami bangun bersama para penerbit berita untuk membantu mereka menghasilkan uang dari pelanggan baru. Selain itu, kami juga menjalankan Google News Initiative untuk menyediakan alat, pelatihan, dan dana hibah guna membantu organisasi berita berkembang di era digital. Google News Initiative meliputi komitmen pendanaan senilai $300 juta untuk masa depan industri berita.

Berita, internet, dan regulasi

Fondasi internet adalah kemampuan penggunanya untuk secara bebas membagikan “link” atau tautan situs web, yang memungkinkan orang menjelajahi internet dengan mudah. Jika hal ini berubah, keterbukaan web akan terganggu dan Google Penelusuran tidak akan bermanfaat sebagaimana mestinya. Perusahaan teknologi, organisasi berita, dan pemerintah perlu berkolaborasi demi masa depan yang berkelanjutan bagi jurnalisme dan konten berkualitas, tanpa mengganggu akses ke web terbuka (open web).

Melihat kembali kinerja Google News Initiative di Indonesia

Program-program kami telah menjangkau seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Sejak dimulainya Google News Initiative, kami telah berkolaborasi dengan ratusan organisasi baik besar maupun kecil di Indonesia dengan memberikan produk, dana, dan upaya untuk memerangi misinformasi.

Google for Media

Google for Media adalah serangkaian webinar yang menunjukkan berbagai inisiatif yang dilakukan Google dengan partner media baik besar maupun kecil di seluruh Indonesia. Sesi ini juga membahas berbagai produk dan program yang tersedia untuk membantu jurnalis dan penerbit. Kami telah mengundang 27 media untuk mengisi sesi, termasuk Tempo, Kompas, CNN Indonesia, emtekdigital, Narasi, detiknetwork, SeputarPapua, Medan Pos, dan Siwalimanews.

Cek fakta dan upaya memerangi misinformasi

Kami telah berinvestasi dengan menyediakan pelatihan Google News Lab di Asia-Pasifik, baik melalui jaringan pelatihan maupun dengan penambahan News Lab Teaching Fellow untuk Asia Tenggara. Sampai saat ini, program CekFakta telah melatih lebih dari 37.000 ribu jurnalis dan mahasiswa jurnalistik di Indonesia dari 568 organisasi berita dan melakukan lebih dari 10,000 pengecekan fakta. Sejak 2018, kami telah mendukung CekFakta, sebuah inisiatif yang kolaboratif dan inovatif untuk memerangi misinformasi di Indonesia.

YouTube

Kami memahami bahwa YouTube berperan penting bagi organisasi media dan jurnalis untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Bersama dengan Narasi di akhir tahun 2022, kami mendukung peluncuran program akselerasi yang mengedukasi organisasi media dan jurnalis independen untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan subscribers dan waktu tontonan. Selain itu, kami juga membimbing mereka dalam membuat strategi konten melalui coaching secara personal. Berbagai dukungan akan terus kami berikan dalam mendukung dunia jurnalisme dan industri berita di Indonesia.

Digital Growth Program

Pada tahun 2021, kami juga meluncurkan Digital Growth Program di Indonesia melalui kemitraan dengan Asosiasi Media Siber Indonesia untuk memberikan pelatihan esensial dan laboratorium konsultasi kepada lebih dari 1.000 peserta dari sekitar 400 penerbit yang berbeda di Indonesia tentang strategi untuk meraih pendapatan dari pembaca, mengembangkan audiens, meningkatkan pendapatan dari iklan, dan membangun budaya produk

Program untuk penerbit lokal

Kami juga telah menguji coba sebuah program di Indonesia, yang dirancang untuk penerbit berita skala kecil dan menengah untuk melatih keterampilan digital dan meningkatkan pendapatan dari iklan. Sejak tahun 2020, sebanyak 354 penerbit kecil dan menengah mengikuti berbagai webinar kami yang berfokus pada topik-topik seperti cara meningkatkan pengalaman pengguna dan kecepatan pemuatan halaman, cara menciptakan antarmuka yang lebih mudah digunakan, dan cara meningkatkan visibilitas iklan. Delapan puluh sembilan dari penerbit tersebut kemudian dipilih untuk menerima dukungan implementasi teknis langsung. Hasilnya, beberapa penerbit berita yang berpartisipasi telah mengalami peningkatan pendapatan sebesar lebih dari 65%.

Fakta tentang Google dan berita

Kontrol berada di tangan situs web berita

Ilustrasi hasil Penelusuran yang menunjukkan konten berita dan ikon roda gigi setelan

Google Penelusuran dan Google Berita menyediakan link ke berita yang berguna dan relevan untuk membantu Anda menemukan informasi yang Anda cari tentang peristiwa terkini.

Setiap organisasi berita memiliki kontrol untuk menentukan apakah berita utama dan link mereka akan ditampilkan di Google Penelusuran dan Google Berita serta bagaimana tampilannya. Sebagian besar dari mereka menyadari bahwa orang dapat menemukan berita mereka di hasil penelusuran Google. Akan tetapi, jika sebuah situs berita (atau jenis situs apa pun) tidak ingin ditampilkan atau ingin mengontrol apa yang akan ditampilkan di Google, mereka dapat memilih untuk melakukannya. Ini tidak bergantung pada apakah situs mereka berbayar atau gratis untuk dilihat.

Google tidak “mencuri” atau “memanfaatkan” konten penerbit berita. Kami menampilkan link menuju halamannya. Penerbit berita memutuskan untuk ditampilkan dalam Google Penelusuran karena mereka ingin ditemukan oleh audiens yang lebih luas.

Kami tidak menerima pendapatan dari Google Berita

Ilustrasi halaman digital yang menunjukkan opsi dropdown dan teks

Ada pernyataan yang sangat tidak akurat tentang nilai berita bagi Google. Situs web berita meliputi sebagian kecil informasi yang ada di internet. Pada tahun lalu, kueri terkait berita di Google Penelusuran hanya mencakup kurang dari 2 persen total kueri di Google Penelusuran secara global, dan, pada tahun 2020, hanya mencakup kurang dari 1% total kueri Google Penelusuran di Indonesia.

Kami tidak menampilkan iklan pada — atau menghasilkan uang dari — sebagian besar penelusuran. Kami pun tidak menayangkan iklan di Google Berita atau tab hasil berita di Google Penelusuran.

Hampir semua iklan yang dilihat orang di Google ditayangkan bersama penelusuran yang bertujuan komersial, seperti “sepatu sneaker”, “kaos”, atau “bengkel mobil”, dan umumnya bukan dari kueri penelusuran berita. Dan kami hanya akan mendapatkan uang jika iklan yang ditampilkan memang bermanfaat dan relevan, seperti yang ditunjukkan oleh klik Anda pada iklan.

Meskipun kami tidak menjalankan iklan di Google Berita atau tab hasil berita, kami membantu organisasi berita menayangkan iklan di situs web, aplikasi, dan video mereka. Banyak penerbit berita menggunakan alat dan platform periklanan kami. Setiap tahun, kami membayarkan miliaran dolar langsung kepada partner penerbitan di jaringan iklan kami.

Google menghasilkan traffic dan pendapatan bagi penerbit berita

Diagram batang dan garis naik ke arah kanan. Di sekitar diagram ada beberapa lingkaran dengan simbol mata uang (£, $, ¥)

Setiap bulan, orang mengklik link dari hasil Google Penelusuran dan Google Berita lebih dari 24 miliar kali untuk membuka situs web penerbit berita — atau, lebih dari 9.000 klik per detik.

Dengan menghasilkan traffic gratis untuk situs berita, kami memberikan nilai finansial yang signifikan kepada penerbitnya. Misalnya, Deloitte memperkirakan nilai setiap klik atau kunjungan yang kami hasilkan untuk penerbit berita besar di Rp700 - Rp1000 karena penerbit memonetisasi traffic ini dengan menampilkan iklan atau penawaran kepada orang-orang untuk berlangganan atau berdonasi untuknya. Pada tahun 2020, Google memperoleh pendapatan kurang dari $2 juta - bukan laba - dari klik iklan di berbagai kueri yang mungkin terkait dengan berita.

Penerbit berita menggunakan alat periklanan Google untuk menghasilkan uang

Selama bertahun-tahun, kami telah membantu penerbit berita menghasilkan uang dengan menyediakan alat dan teknologi untuk membantu menayangkan iklan digital di situs web dan aplikasi mereka.

Teknologi iklan kami memungkinkan organisasi berita untuk menjual ruang iklan kepada jutaan pengiklan di seluruh dunia — termasuk pengiklan yang tidak dapat mereka akses tanpa layanan ini.

Saat memilih untuk menggunakan layanan periklanan kami, penerbit berita akan menerima sebagian besar pendapatan yang dihasilkan. Setiap tahun, kami membayarkan miliaran dolar secara langsung kepada partner penerbitan di jaringan iklan kami.

Penerbit berita menggunakan alat berlangganan Google untuk menghasilkan uang

Berlangganan dengan Google membantu penerbit berita mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada di seluruh web. Sejak diluncurkan pada tahun 2018, teknologi ini telah menghasilkan lebih dari 400.000 pelanggan berbayar baru untuk partner berita kami. Dalam enam bulan terakhir saja, para partner telah meningkatkan basis langganan mereka sebesar 100.000 orang. Di Indonesia, empat partner telah menggunakan fitur Berlangganan dengan Google sejak tahun 2020. Sebuah studi kasus akan kami sajikan pada waktu mendatang untuk menunjukkan bagaimana teknologi ini membantu penerbit di Indonesia.

Penerbit berita menentukan sendiri cara mereka menerapkan fitur Berlangganan dengan Google di situs mereka dan menerima hingga 95% dari pendapatan yang dihasilkan, sekaligus tetap menjadi pemilik hubungan mereka dengan pelanggan.

Mendukung masa depan berita

Gambar sebuah tangga dan berbagai balok di depan dan sekitar ilustrasi sebuah halaman web.

Melalui Google News Initiative (GNI), kami berkolaborasi dengan industri berita dalam menciptakan, menguji, dan menerapkan cara baru untuk menjangkau pembaca di era digital.

Tiga puluh tahun yang lalu, surat kabar adalah satu-satunya sumber informasi bagi masyarakat. Namun, kini penerbit berita harus bersaing dengan ribuan sumber informasi baru, sementara pendapatan dari iklan baris dan oplah menurun drastis. Hal ini mengharuskan mereka mengembangkan model bisnis dan distribusi baru serta teknik baru untuk menghasilkan berita.

GNI bekerja secara langsung dengan organisasi berita baik besar maupun kecil dalam mengembangkan produk, program, dan kemitraan baru untuk membantu penerbit berita menumbuhkan bisnis. Upaya ini meliputi komitmen pendanaan senilai $300 juta untuk organisasi berita.

Sejak 2018, GNI telah mendukung lebih dari 7,000 partner berita di 120 negara di seluruh dunia. Kami telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 400.000 jurnalis tentang berbagai keterampilan, termasuk verifikasi digital, visualisasi data, dan machine learning melalui pelatihan tatap muka. Dan jurnalis telah mengunjungi GNI Training Center lebih dari 1,7 juta kali untuk mengakses kursus online gratis.

Segera setelah pandemi melanda, kami meluncurkan Journalism Emergency Relief Fund secara global guna mendukung organisasi berita skala kecil dan menengah yang memproduksi berita asli untuk komunitas lokal. Lebih dari 180 organisasi berita skala kecil dan menengah di Indonesia menerima pendanaan dari program ini, yang merupakan jumlah tertinggi kedua di Asia-Pasifik. Pada tahun 2020, kami juga meniadakan biaya penayangan iklan bagi penerbit berita secara global selama lima bulan di Ad Manager.

Pada tahun 2021, kami meluncurkan Global GNI COVID-19 Vaccine Counter-Misinformation Fund (Dana Kontra-Misinformasi Vaksin COVID-19 GNI Global), sebuah undangan terbuka untuk pengajuan proposal dengan tujuan khusus memberantas misinformasi vaksin. Salah satu project terbesar yang terpilih berasal dari Indonesia, yaitu kerja sama antara Katadata dan Asparindo (Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia), untuk menyebarkan konten kontra-misinformasi kepada sembilan juta pedagang pasar tradisional di seluruh negeri.

Melalui kemitraan dengan The World Association of News Publishers, kami telah meluncurkan Asia-Pacific Subscriptions Lab, yang bertujuan untuk membantu penerbit berita meningkatkan cara mereka menarik, mempertahankan, dan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Delapan penerbit berita, termasuk dua dari Indonesia yaitu Kompas dan The Jakarta Post, berpartisipasi dalam program intensif selama empat bulan tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh laporan kami di Subscriptions Lab, penerbit berita sudah dapat melihat dampak yang positif. Kami juga secara aktif bekerja untuk mendukung dan memberikan ide-ide baru bagi industri berita melalui GNI APAC Innovation Challenge dan berbagai program pendanaan. Tiga organisasi berita di Indonesia sudah merasakan manfaat dari upaya ini.

Banyak penerbit berita telah berhasil memanfaatkan berbagai teknologi dan alat untuk mendiversifikasi model bisnis mereka, serta mewujudkan pertumbuhan dan pendapatan baru. GNI dibuat untuk mendukung upaya tersebut.

Dalam angka

Google News Initiative

Melalui komitmen GNI sebesar $300 juta untuk industri berita, kami telah mengeluarkan $189 juta di 118 negara selama dua tahun terakhir, termasuk $40 juta untuk program GNI Innovation Challenge dan YouTube Innovation Funding yang mencakup 213 organisasi berita.

Pendapatan dan traffic untuk penerbit berita

Setiap tahun, kami membayarkan miliaran dolar langsung kepada partner penerbitan di jaringan iklan kami.

Berlangganan dengan Google telah menghasilkan lebih dari 400.000 pelanggan baru berbayar untuk partner berita — 100.000 di antaranya diperoleh dalam enam bulan terakhir

Google mengeluarkan lebih dari $100 juta dalam bentuk investasi pemasaran bagi organisasi berita secara global pada tahun 2020

24 miliar klik per bulan (9.000 klik per detik) dari hasil Google Penelusuran dan Google Berita untuk situs web penerbit — diperkirakan oleh Deloitte senilai Rp700 - Rp1000 per klik

Kata mereka

Tentu atas nama Dewan Pers saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada Google yang hari ini berbagi untuk melakukan sharing tentang pentingnya model monetisasi alternatif dan ekosistem digital yang terus berubah-berubah.

Mohammad Nuh, Ketua Dewan Pers
Kami mengapresiasi Google yang terus menghadirkan inovasi dan berbagai program untuk membantu jurnalis dan insan pers dalam mengembangkan jurnalisme yang berkualitas, sebagai salah satu syarat untuk menciptakan ekosistem web dan konten yang sehat.

Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal, Kemkominfo RI
Kami mendapatkan pengalaman yang terbaik karena workshop (GNI Design Accelerator) dipandu dengan cara yang menyenangkan. Pengalaman ini sangat membantu dalam menumbuhkan budaya inovasi dan kolaborasi. Melalui design thinking, kami belajar untuk tidak menghakimi karena ide brilian bisa datang dari mana saja.

Kania Sutisnawinata, CEO Medcom.id dan Media Group News
Sekarang kami bisa menunjukkan kepada stakeholder bahwa dengan [platform] digital, khususnya di YouTube, kita bisa menjangkau demografi yang lebih muda yaitu usia 15 hingga 35 tahun, dengan konten yang bervariasi. Kami sangat senang dengan hasilnya. Sebenarnya, saya mau bilang bahwa ini baru permulaan, atau katakanlah batu pijakan, yang saya dan tim perlukan dalam organisasi kami.

Jimmy Sameylanda, Chief Operating Officer, PT VIVA Media Baru, tentang GNI YouTube Innovation Challenge
Kami tidak punya setting anggaran yang cukup untuk hal-hal yang darurat semacam ini. Kami bersikeras tidak ingin mengurangi karyawan atau mengorbankan program-program lain yang tentu penting juga karena pandemi ini. Syukurlah, kami mendapat dana JERF dan mampu membayar gaji dan menggunakan sisanya untuk membeli perlengkapan keselamatan Covid-19 untuk melindungi wartawan kami.

Sevianto Pakiding, Seputarpapua.com
Setelah GNI Innovation Challenge, pembaca kami dapat mengirimkan donasi langsung setelah membaca artikel tanpa harus meninggalkan platform kumparan. Bantuan dana dari Google berperan penting dalam mewujudkan harapan kami untuk membuat pembaca memberikan dampak dan membantu masyarakat.

Andrias Ekoyuono, kumparan
Melalui kerja sama dengan Google ini, kita bisa meningkatkan kemampuan kompetensi kawan-kawan media, para pengelola media, sehingga kita sama-sama selamat dengan bergeser dari physical space ke cyberspace, dari analog ke digital. Puncaknya, hadirin sekalian, yang kita harapkan adalah perubahan mindset dan perubahan culture terhadap digital itu.”

Mohammad Nuh, Ketua Dewan Pers

Link ke postingan blog dan video Google for Media

Google for Media #1-8

Innovation in the newsroom

News on YouTube

Building an online audience

Strengthening democracy through informed journalists and citizens

Alternative monetization models and the changing digital ecosystem

Reporting and surfacing accurate and trusted information

Partnerships for a healthy web and content ecosystem

Three media use Journalism Emergency Relief Fund to face the pandemic

Narasi connects young people to investigative journalism

CekFakta expands network for regional election

The role of programmatic for news publishers in Indonesia