Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Google, AJI mengevaluasi bagaimana pandemi memengaruhi pemeriksa fakta



Selama pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial, rekan-rekan pemeriksa fakta bercerita bahwa stres yang mereka rasakan semakin meningkat. Melalui kemitraan dengan Yayasan Pulih dan Dart Centre Asia Pacific, GNI Indonesia Training Network akan melakukan riset tentang trauma di antara pemeriksa fakta dan mencari tahu tentang kebutuhan mereka.

Logo Yayasan Pulih dan Dart Centre Asia Pacific

“Untuk kesehatan mental ini memang salah satu concern juga untuk para pemeriksa fakta, terutama karena mereka terpapar terus-menerus  24/7 dengan informasi-informasi hoax, pada titik tertentu akan menimbulkan kelelahan dan menimbulkan problem-problem mental, terkait hal ini ada beberapa modul yang sedang dikembangkan, juga beberapa counseling. Kita berusaha memberikan akses untuk rekan-rekan CekFakta untuk selalu mendapatkan pendampingan kesehatan mental” ungkap Wahyu Dhyatmika, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo dan Sekretaris Jenderal AMSI.

Telah banyak wartawan yang dilatih namun network ini terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan wartawan di Indonesia dengan menyediakan modul-modul latihan baru, yang dikembangkan setelah mendengar masukan dari para wartawan.

Melalui GNI Indonesia Training Network, 90 wartawan Indonesia telah melatih 10.800 rekan wartawan dan mahasiswa jurnalisme di seluruh tanah air untuk melawan misinformasi, melakukan verifikasi, memeriksa fakta, dan menjaga keamanan sejak tahun 2018.

Irene Jay Liu, APAC GNI News Lab Lead, akan memaparkan tentang “Update on the GNI Indonesia Training Network” di webinar Google for Media keempat pada tanggal 26 Oktober 2020 jam 13.00-15.00 WIB di kanal YouTube Google Indonesia.