Tiga media gunakan Dana Bantuan Darurat Jurnalisme untuk hadapi tantangan pandemi COVID-19
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia benar-benar berdampak pada sendi-sendi ekonomi tanah air, tak terkecuali industri media hampir di seluruh Indonesia. Pada webinar Google for Media kali ini, Ludovic Blecher, Head of GNI Innovation menyampaikan, “Google News Initiative ingin memberikan bantuan dengan meluncurkan Dana Bantuan Darurat Jurnalisme kepada ribuan penerbit berita kecil, sedang, dan lokal di seluruh dunia”.
(kiri ke kanan) Adi Warsidi, acehkita.com; Adelina Lubis, Harian Analisa; Sevianto Pakiding, Seputarpapua.com; Ludovic Blecher, Google
Sejak bulan Juli 2021, setiap media sudah mulai mulai mengklaim dan menggunakan dana tersebut untuk mendukung operasional mereka dalam menyajikan informasi berkualitas bagi pembaca. Di webinar ini, tiga perusahaan media akan berbagi pengalaman mereka dalam pemanfaatan Dana Bantuan Darurat Jurnalisme. Berikut tiga cerita dari media di Aceh, Medan dan Papua:
acehkita.com berdiri pada 19 Juli 2003 di Jakarta dengan semangat mewartakan dengan nurani. Mengusung jurnalisme narasi dan advokasi, acehkita.com memberitakan Aceh dari berbagai sisi dan lebih mengedepankan kampanye kemanusiaan dan perdamaian. Di tengah keterbatasan dana yang dihadapi, para jurnalis sepakat untuk menghidupkan media dengan menggalang dana dari publik dan pihak lainnya.
Tantangan kembali dihadapi ketika pandemi COVID-19 melanda. Selain keterbatasan dana yang kembali muncul, beberapa kontributor juga tidak dapat mengirimkan berita karena harus fokus pada pekerjaan utama mereka. Saat ini acehkita.com mempunyai sekitar 8 reporter aktif, termasuk Pemimpin Redaksi.
Harian Analisa didirikan 23 Maret 1972. Tahun ini, Maret 2021, Harian Analisa merayakan 49 tahun berdirinya. Harian Analisa memiliki kurang lebih 50 reporter. Jumlah tersebut belum termasuk kontributor di setiap daerah di Sumatera Utara (Aceh, Kota Medan, Riau, dan sekitarnya). Harian Analisa menyajikan liputan peristiwa penting di Sumatera bagian utara. Termasuk isu-isu nasional yang berdampak terhadap wilayah Sumatera bagian utara. Disajikan dalam bentuk hard news, artikel, feature, juga kolom opini dan karikatur dan menjangkau semua jenis pembaca.
Pandemi Covid-19 memang berdampak bagi semua orang termasuk Harian Analisa. Harian Analisa telah mengambil beberapa langkah sebagai upaya untuk tetap bertahan termasuk melakukan pengurangan halaman. Mula-mula 32 halaman, kemudian berkurang menjadi 24 halaman, lalu dikurangi lagi menjadi 16 halaman sampai saat ini. Secara pendapatan perusahaan media massa cetak bergantung pada oplah dan iklan. Dan sejak pandemi, iklan drastis berkurang.
Seputar Papua didirikan dan secara resmi mulai memproduksi berita sejak 10 Agustus 2017. Semangat yang ingin disampaikan adalah bagaimana orang Papua dapat mengakses informasi secara nasional bahkan dunia dan bagaimana dunia tahu apa yang terjadi di Papua.
Kantor Seputar Papua berkedudukan di kota Timika, Kabupaten Mimika. Dimana, Mimika menjadi daerah dengan sebaran Covid-19 tertinggi kedua di Papua setelah kota Jayapura. Pademi berdampak terhadap berkurangnya pendapatan perusahaan padahal kebutuhan tentu saja meningkat karena wartawan harus mempersiapkan alat protokol kesehatan jika bertemu narasumber atau operasional lainnya yang tetap berjalan meski bekerja dari rumah.
Untuk mengetahui bagaimana ketiga media tersebut memanfaatkan dana bantuan darurat jurnalisme, saksikan webinar Google for Media pertama di tahun 2021 pada tanggal 24 Maret 2021 13.00-15.00 WIB di kanal YouTube Google Indonesia.