Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Manfaatkan YouTube, Rumah Anggrek Vita Orchids makin dekat dengan pelanggan



Pandemi COVID-19 telah berlangsung di Indonesia selama lebih dari satu tahun. Tidak hanya menjadi tantangan dalam kesehatan, pandemi ini juga memberi dampak besar terhadap perekonomian. Pelaku UMKM menjadi salah satu sektor yang menghadapi tantangan untuk bertahan selama masa pandemi berlangsung, termasuk untuk mengalihkan bisnis ke digital agar tetap terhubung dengan konsumen.

Bertahan di masa pandemi menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan bisnisnya, terutama beralih ke digital agar tetap terhubung dengan pelanggan. Telah hadir secara online sebelum pandemi melanda, menjadi modal bagi Muhammad Burdabi Ahmad atau akrab disapa Mas Debi untuk meningkatkan omzet Rumah Anggrek Vita Orchids.

Muhammad Burdabi Ahmad, founder Rumah Anggrek Vita Orchids

“Selama pandemi banyak orang mencari kesibukan lain agar tidak jenuh di rumah saja, salah satunya dengan merawat tanaman hias. Para pelanggan yang mengenal Rumah Anggrek Vita Orchids dari video-video tips perawatan anggrek yang saya unggah di YouTube akhirnya banyak memesan anggrek dari saya dan pengirimannya hingga ke seluruh Indonesia,” jelas Mas Mas Debi.

Rumah Anggrek Vita Orchids didirikan pada tahun 2016 di Kendal, Jawa Tengah. Awalnya, Mas Debi berkarir sebagai sales person di industri otomotif. Berkali-kali pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, ia mulai memikirkan cara lain untuk mendapatkan penghasilan secara mandiri. Pada tahun 2016, ia mulai menyukai tanaman anggrek dan memutuskan untuk bertekun dalam membudidayakan dan memasarkan anggrek, namun tetap bekerja sebagai sales person.

Perjalanan bisnis di dunia anggrek tidak semulus yang dibayangkan pria berusia 41 tahun ini. Persaingan ketat dan tidak stabilnya harga anggrek menjadi tantangan yang dihadapinya. Saat itu, ia terus mencari cara agar mendapatkan pelanggan di antara para pemain lama yang sudah lebih lihai dalam memasarkan dan menggaet pelanggan.

Pada tahun 2019, ia memutuskan berhenti bekerja dan fokus mengembangkan bisnisnya. Saat itulah ia mendapatkan referensi dari sesama pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan Gapura Digital. Pelajaran paling berharga yang ia dapatkan dari kelas tersebut adalah pemanfaatan Profil Bisnis (sebelumnya dikenal sebagai Google Bisnisku) dan YouTube untuk kanal promosi usahanya.

Setelah mengikuti kelas tersebut, ia langsung membuat akun Profil Bisnis . Hasilnya, mulai ada pelanggan yang melihat tanaman-tanaman hiasnya di akun Google dan memudahkan pelanggan menemukan lokasi tokonya. Tetapi, yang lebih menarik baginya adalah pemanfaatan YouTube sebagai kanal promosi.

YouTube Rumah Anggrek Vita Orchids
10:25

“Saya aktif membagikan tips perawatan anggrek di akun YouTube Rumah Anggrek Vita Orchids dan ternyata sangat bermanfaat untuk membantu saya mempromosikan tanaman hias melalui audio visual. Di YouTube, saya membagikan cara merawat anggrek, jenis-jenis anggrek, dan program promosi penjualan yang sedang berlangsung. Hasilnya pelanggan lebih tertarik membeli tanaman hias di tempat saya karena sudah mengetahui cara perawatannya terlebih dahulu melalui video yang diunggah,” cerita Burdabi.

Pemanfaatan YouTube untuk mempromosikan Rumah Anggrek Vita Orchids membuahkan hasil yang menakjubkan. Jika sebelumnya Burdabi hanya mendapat omzet kotor 3-9 juta rupiah per bulan, kini ia berhasil mengumpulkan omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan. Bahkan, ia bisa memiliki aset berupa tanaman hias senilai 1 milyar rupiah dalam setahun. Saat ini, Mas Debi dibantu oleh 15 orang karyawan untuk melayani pesanan dari pelanggan.