Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Tingkatkan keterampilan dan raih impian melalui komunitas developers di kampus



Kompetensi diri dalam bidang yang ditekuni menjadi hal yang penting untuk selalu ditingkatkan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk itu, mengikuti komunitas salah satunya. Di komunitas, seseorang dapat bertemu orang dengan beragam latar belakang yang dapat memberikan manfaat positif bagi pengembangan diri bahkan karir. Berikut cerita dari DSC Lead Universitas Gunadarma dalam mengembangkan diri di komunitas:

Komunitas untuk membangun relasi dan kolaborasiAdam Rozaq Sobari, mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Gunadarma, memutuskan untuk meningkatkan keahlian sekaligus menambah relasi dan berkolaborasi dengan lebih banyak orang dengan minat yang sama dengan mengikuti komunitas yang ada di kampusnya.

Adam Rozaq Sobari, peserta GDSC

Pria kelahiran Bandung 22 tahun lalu ini mulai tertarik dunia developer sejak di bangku menengah atas, tepatnya saat ia memilih melanjutkan sekolah kejuruan di bidang yang sama. Ia bergabung dengan Developer Student Club (DSC), sebuah Community Program yang diinisiasi oleh Google untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensi dan kemampuan pada Android App Development, Cloud, Machine Learning, dan masih banyak lagi. Selain belajar dan mengembangkan potensi diri terhadap hard-skills dan soft-skills, mahasiswa juga dituntut untuk menciptakan aplikasi solutif yang dapat memecahkan masalah di sekitar.

“Dengan mengikuti DSC saya lebih banyak lagi belajar bagaimana membuat suatu aplikasi, menemukan tim yang hebat dan bertalenta untuk mengikuti kompetisi, saling berbagi ilmu antar anggota, tim inti, maupun dengan Google Developers Expert serta softskill saya dalam manajemen waktu pun semakin meningkat” ujar Adam yang saat ini menjadi DSC Lead di kampusnya.

Adam yang bercita-cita menjadi software engineer handal di bidang cloud computing atau DevOps ini juga telah menerapkan apa yang ia pelajari baik di kampus maupun di DSC dengan membuat beberapa aplikasi. Diantaranya ia pernah menjadi supporting team dalam pembuatan aplikasi untuk keperluan akuntansi bagi perusahaan berbasis web.

tampilan aplikasi self actualization yang dikembangkan Adam dan tim

Tampilan aplikasi self actualization yang sedang dikembangkan Adam dan tim

Selain itu, saat ini ia bersama temannya Tangguh Destio Pranomo, Haikal Ardhikatama, Josephine Savitri, dan Sinatrio Bimo sedang mengembangkan sekaligus mengikutsertakan aplikasi self actualization dalam sebuah kompetisi. Aplikasi ini ditujukan untuk menemani anak muda yang sedang berada dalam masa Quarter Life Crisis untuk mengaktualisasikan dirinya. Dihadirkan dengan beragam fitur seperti self traits assessment, push notification reminder untuk self love, menyusun mimpi dan target mereka, adanya dukungan artikel dan topik menarik serta quotes untuk membantu membangun ketertarikan mereka dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.