Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Cara efektif bercerita di YouTube bersama dua jurnalis independen



Pencarian informasi hingga berita lewat video di YouTube semakin diminati masyarakat. Saat ini, para pembuat berita tidak lagi memerlukan ruang redaksi. Dengan smartphone atau kamera sederhana, mereka tetap dapat merekam gambar dan audio berkualitas tinggi, lalu menayangkannya di YouTube. Melihat hal ini, pada bulan Agustus 2021 lalu, Google News Initiative menghadirkan YouTube Creator Program for Independent Journalists yang dapat diikuti oleh semua orang di dunia. Dari Indonesia, Aidil Ichlas dan Marcel Thee terpilih untuk mengikuti program ini.

Pada diskusi bertema “ Cara Efektif Bercerita di YouTube: Bersama para kreator dan jurnalis independen ” yang diadakan pada 23 Maret 2022 lalu, kedua jurnalis ini membagikan pengalaman mereka dalam membangun kanal YouTube yang menjadi tempat mereka untuk menyajikan berita dan apa saja yang dipelajari dalam program ini.

kanal YouTube jurnalis
10:25

Dampak Gempa di Cagar Budaya Kampung Tinggam Kajai Pasaman Barat

Kanal yang dimiliki Aidil bernama INTERES kini sudah memiliki 3,35K subscribers. Videonya khusus membahas kebudayaan Sumatera Barat. Sebagai jurnalis independen, Aidil mengeksekusi semua videonya sendiri, dari ide, draft mengambil gambar, shooting menggunakan drone, membuat naskah, hingga mengisi suara. Saat terjadi gempa bumi di Pasaman Barat, Aidil membuat video bagaimana rumah tradisional dari kayu tidak ada satupun yang ambruk, sementara rumah beton sekitarnya roboh. Sisi kearifan lokal yang Aidil pilih sebagai angle videonya membuat tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumatera Barat tertarik untuk menggunakannya.

kanal YouTube jurnalis
10:25

HIV+ individuals break stereotype with healthy lifestyle by Monograph

Sementara itu, Marcel Thee, pendiri Monograph menjelaskan, “Saat ini kita sedang di masa transisi di mana berita dikomunikasikan dengan begitu banyak cara yang berbeda, khususnya secara visual, ada yang masih menggunakan cara-cara komunikasi lama, tetapi ada juga yang sangat dinamis. Di sini, saya berusaha mencari cara untuk menggabungkan dua hal tersebut, bagaimana cara mengkomunikasikan berita atau informasi dengan menarik dan konsisten. Di Monograph sendiri, saya menggunakan cara berbasis dokumenter berbahasa Inggris yang suka saya tonton di kanal-kanal berita YouTube.”

“Monograph memiliki tagline “Finding the story within a story”. Kita tahu banyak sekali cerita dan berita di Indonesia yang seru yang sehari-hari kita hadapi. Tetapi, di dalam cerita itu sebenarnya banyak lagi cerita yang lebih mendalam dan itu yang ingin saya gali. Dari dulu yang paling menarik dari kehidupan saya di media adalah mengetahui kaum-kaum termarjinalkan, namun jarang terekspos padahal itu ada di sekeliling kita. Jadi ide awal saya membuat kanal ini adalah untuk mengekspos hal-hal yang jarang dibahas,” jelas Marcel tentang konsep awal hadirnya Monograph.

Andika Rinaldo Asry, Partnership Acquisition Manager, YouTube Indonesia

Mengenai Creator Program for Independent Journalists, Andika Rinaldo Asry, Partnership Acquisition Manager, YouTube Indonesia, mengungkapkan, “Ini pertama kalinya Google dan YouTube mengadakan creator program untuk jurnalis. Selamat kepada Aidil dan Marcel yang menjadi pelopor juaranya dari Indonesia dari 49 peserta terpilih di dunia. Melalui program ini, kami ingin meyakinkan jurnalis agar ketika bergabung di YouTube menjadi kreator, bisa menjadi awal yang baik bagi mereka. Tentunya, kami juga membantu dalam sisi strategi pengembangan hingga pemasaran konten agar berita yang disajikan dapat terdistribusi dengan baik.”

jurnalis peserta YouTube Creator Program for Independent Journalists

Marcel bercerita, “Melalui program ini saya bersama Aldo dan Aidil banyak bertukar pikiran, bahkan juga dengan para kreator dari berbagai negara yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Di sini saya melihat bagaimana semua orang berusaha menginterpretasi cara berkomunikasi zaman sekarang di YouTube, cara membuat berita, hingga teknis membuat video.”

jurnalis peserta YouTube Creator Program for Independent Journalists

Aidil menambahkan, “Yang lebih menarik itu sebenarnya, dalam program ini kami tidak hanya diajarkan bagaimana membuat konten, tapi pendalaman jurnalistik juga sangat kuat disini. Karena Google dan YouTube menghadirkan trainer-trainer kelas dunia dari Medill School of Journalism, Media, Integrated Marketing Communications, sekolah yang melahirkan para  jurnalis-jurnalis dan para influencer hebat dunia. Peserta yang mengikuti program pun orang-orang dan wartawan-wartawan hebat di negara mereka masing-masing. Saya sebagai orang dari daerah di Indonesia merasa sangat tersanjung bisa bergabung dengan orang-orang hebat dan juga mendapatkan banyak informasi pengetahuan, khususnya bidang jurnalistik, tentu saja tentang bagaimana membangun kanal saya.”