Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Tips produksi konten dan memikat audiens dari creator yang unik



Tahun lalu, Google News Initiative dan YouTube meluncurkan program perdana bernama “ Creator Program for Independent Journalists ” untuk mendukung generasi reporter dan media baru dari seluruh dunia yang ingin merambah jangkauan mereka di YouTube. Dari Indonesia, Marcel Thee dan Aidil Ichlas menang kesempatan untuk belajar dari ahli kelas dunia.

Albizia Akbar

Dalam sesi bincang-bincang Cara efektif bercerita di YouTube , Albizia Akbar, Editor in Chief, Kok Bisa? —salah satu platform media edukasi —turut berpartisipasi untuk memberikan masukan, bahkan membagikan tips untuk kedua jurnalis serta publik tentang cara efektif dalam memproduksi konten.

“Tips utama dalam memproduksi konten adalah dengan membangun sistem yang tujuannya menghindari burn out yang dapat mengganggu konsistensi kita dalam membangun platform,” kata Albi saat memberikan tips kepada Aidil yang memiliki channel Interes . “Dengan membuat perencanaan konten dan jadwal tayang, kita memiliki gambaran yang jelas dan akan terpacu untuk lebih patuh dalam menjalankannya. Ketika sudah terbiasa, kita bisa melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu scale up kuantitas dan kualitas konten kita.”

Untuk mengelaborasi tips tersebut, Albi tidak enggan untuk turut membagikan informasi tentang perkembangan kanal Kok Bisa? Ia mengungkap bahwa selama setahun terakhir setelah amplifikasi dari sistem yang disampaikan, monthly views kanal dia telah berkembang lebih dari 100% persen, dari 10 juta pada Januari 2021 hingga kini mencapai 30 juta pada Februari 2022 lalu. Hal ini tentunya didukung dengan penerapan scale up kuantitas dan kualitas video yang terus-menerus ditingkatkan oleh timnya.

kanal YouTube Kok Bisa

Albi melanjutkan tips kedua untuk Marcel dengan channel Monograph miliknya. “Kualitas dan keunikan konten sangat penting, namun kita juga harus memahami audiens agar dapat nge-hook mereka untuk melihat video kita. Caranya adalah dengan membuat angle yang menarik, misalnya melalui thumbnail, untuk dapat memancing orang-orang setidaknya mengklik link ke video terlebih dahulu. Setelah itu, yakinlah bahwa atensinya akan terus meningkat ketika mereka sudah melihat kualitas dan keunikan konten kita tadi.”


Poin dan konteks yang disampaikan tidak hanya sangat berhubungan dengan tantangan yang mereka hadapi saat memproduksi konten, namun juga menjadi insights yang sangat berguna untuk kreator pemula atau publik yang menonton.


“Mendengar kebutuhan audiens juga sangat penting untuk meningkatkan jumlah views. Di Kok Bisa? sendiri, cara kami adalah dengan mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan di kolom komentar, dan mengolahnya untuk ditinjau, lalu kemudian dijadikan ide-ide baru untuk membuat konten selanjutnya yang memang sudah ditunggu-tunggu oleh audiens,” jelas Albi. 

Andika Rinaldo, YouTube Partnership Acquisition Manager

Andika Rinaldo, YouTube Partnership Acquisition Manager, juga turut menyampaikan beberapa tips untuk meningkatkan views. “Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, terlebih lagi YouTube adalah platform visual. Dimulai dari pencantuman thumbnail, pemilihan judul, penulisan deskripsi, penghubungan antar video di playlist, dan penerapan cross platform.”

Beberapa poin penting yang disampaikan oleh Aldo, sebagai berikut:

  1. Pencantuman thumbnail. Untuk dapat menarik atensi dari audiens yang melihat cuplikan video kita, kita tidak hanya harus mencantumkan gambar, tapi juga informasi singkat yang bisa dibaca di semua perangkat.
  2. Pemilihan judul. Membuat judul ditulis dengan singkat, padat, dan jelas. Akan sangat baik jika lima sampai enam kata pertama judul sudah mencakup isi utama video kita.
  3. Penulisan deskripsi. Mengupayakan penulisan deskripsi yang jelas dan informatif, karena deskripsi menjadi salah satu tools yang dibaca oleh algoritma YouTube ketika membuat rekomendasi.
  4. Penghubungan playlist. Mengklasifikasikan dan menghubungkan rangkaian video sejenis yang kita miliki satu sama lain, dapat membuat video kita yang lainnya direkomendasikan oleh YouTube.
  5. Penerapan cross-platform. Memiliki banyak platform atau sosial media, serta aktif membagikan dan mempromosikan konten dapat mendorong jumlah penonton lebih banyak.

Tips menarik lainnya juga bisa Anda dengarkan lebih lanjut di webinar Google for Media #9 tanggal 19 April 2022, pukul 13:00 - 15:00 WIB, di YouTube Google Indonesia. Mengangkat tema “Macro-trends shaping the world of journalism and publishing”, pembicara-pembicara ternama akan memberikan insights tentang jurnalisme di YouTube yang bisa membantu Anda mengkurasi konten-konten terbaik di kelasnya.