Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Google mencari startup yang berfokus pada ekonomi sirkular. Daftar di sini untuk bergabung dengan program GFS Accelerator!



Logo Google for Startups

Google ingin mendukung upaya menciptakan ekonomi sirkular dan membangun masa depan yang berkelanjutan tanpa pemborosan. Google for Startups Accelerator: Circular Economy yang pertama dihadirkan Google untuk perusahaan rintisan dan organisasi nirlaba di Asia-Pasifik dan Amerika Utara. Melalui program ini, Google akan memilih organisasi yang menggunakan teknologi untuk mengatasi tantangan sirkularitas termasuk dalam aktivitas penggunaan kembali (reuse), isi ulang (refill), daur ulang (recycling), pengomposan, fashion, makanan, bahan yang aman dan sirkular, dan lingkungan binaan (build environment).

Akselerator menawarkan program virtual selama sepuluh minggu, yang mencakup pendampingan dan dukungan teknis dari insinyur Google dan pakar eksternal melalui campuran sesi pembelajaran 1-ke-1 dan 1-ke-banyak. Peserta juga akan didampingi Success Manager untuk mendapatkan lebih banyak dukungan khusus untuk organisasi mereka. 

Aplikasi dibuka hari ini hingga 14 November dan program akan dimulai pada Februari 2023. Untuk informasi lebih lanjut dan detail tentang cara mendaftar, kunjungi situs web kami

Setiap tahun, umat manusia mengonsumsi jauh lebih banyak daripada yang dapat diisi ulang secara alami oleh bumi. Pada tahun 2022, permintaan global akan sumber daya diproyeksikan menjadi 1,75 kali lipat dari yang dapat diregenerasi oleh ekosistem bumi dalam setahun. Sebagian besar dari sumber daya yang diekstrak dan gunakan akhirnya menjadi limbah dan menambah lebih dari 2 miliar ton limbah padat yang dihasilkan setiap tahun.  

Model ekonomi linier memang telah membawa banyak kemajuan bagi umat manusia dalam waktu singkat. Namun, model ini juga telah menciptakan kerusakan lingkungan, ketidakadilan, dan kesenjangan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kekurangan sumber daya yang berada di dekat kawasan industri di mana kadar polusi lebih tinggi. Oleh karenanya, kita perlu membangun kembali hubungan kita dengan sumber daya fisik dengan membuat, memproses, menggunakan, dan mendaur ulang untuk menciptakan ekonomi sirkular yang lebih aman, berkelanjutan, dan lebih adil bagi semua pihak.

Kawasan Asia-Pasifik adalah titik awal yang baik untuk berinovasi dan menciptakan solusi ekonomi sirkular. Kawasan ini adalah wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. 90% dari semua plastik yang terbawa sungai di lautan hanya berasal dari sepuluh sungai, delapan diantaranya berada di APAC. Pada tahun 2040, kawasan Asia diperkirakan akan mendorong 40% dari nilai konsumsi dunia

Dengan latar belakang ini, banyak ekosistem startup dan inovasi di Asia-Pasifik yang berkembang mewakili peluang dan keinginan untuk menciptakan produk original dan bermanfaat di ruang ekonomi sirkular. Peningkatan minat dalam impact investing di beberapa tahun terakhir, menandakan bahwa para investor menyadari perlunya mendukung solusi keberlanjutan.