Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Cara kita melanjutkan semangat Kartini



Terlahir di keluarga ningrat Jawa pada tahun 1879, R.A. Kartini menjalani hidup di antara dua budaya. Ia begitu menjunjung tradisi Jawa dan keluarganya, tetapi juga sangat terpengaruh oleh persinggungannya dengan kesusastraan Barat dan ide-ide progresif dari Belanda. Kartini bermimpi membuka sekolah untuk perempuan Jawa. Ia bahkan hampir menyaksikan rencananya terwujud sebelum wafat pada usia dua puluh lima tahun. Kartini meninggalkan dunia terlalu dini, tetapi warisannya terus menyala hingga saat ini.

Sekarang, kita bisa melihat perempuan di Indonesia tidak hanya menerima pendidikan yang baik, tetapi juga menjadi pelopor dalam banyak hal. Di bidang politik, sains, olahraga, hingga kesenian, para perempuan telah menjadi pendorong kemajuan. Dan mereka berdiri di atas pundak banyak perempuan hebat lainnya – yang telah meletakkan batu landasan, meski belum sepenuhnya mewujudkan cita-cita yang diimpikan. Mereka berhasil meraih pencapaian luar biasa, baik dalam hal baru maupun dalam perjuangan panjang yang mereka jalani. Bersama-sama, perempuan pelopor dari seluruh dunia telah membangun warisan yang begitu berharga bagi generasi penerus.

Untuk memperingati hari lahir Kartini ke-145, kami ingin merayakan para perempuan yang telah membuka jalan bagi kita, beserta perempuan yang terinspirasi oleh mereka. 

Roissyah Fernanda Khoiroh, alumni Bangkit.

Roissyah Fernanda Khoiroh (24) bukanlah penyandang disabilitas sejak lahir. Namun, pada suatu hari ia mengalami kecelakaan yang meruntuhkan “dunianya” dan sejak saat itu dia harus duduk di kursi roda. Perubahan ini tentu tidak mudah bagi Nanda – panggilan akrabnya.

Nanda terlahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Orang tuanya adalah buruh dan pengurus kos-kosan milik sanak keluarga di Lumajang, Jawa Timur. Nanda ingin menjadi kebanggaan orang tua dengan meniti karier yang dapat memberi keluarganya taraf kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, dia sangat bersemangat untuk menjadi ahli di bidang pilihannya.

Akan tetapi, ketika tiba-tiba harus menyandang kelumpuhan, dia memutuskan berhenti kuliah sementara untuk fokus memulihkan diri baik fisik maupun mental. Dua tahun sesudahnya, dia pun melanjutkan studi di jurusan statistik, tempat minatnya terhadap machine learning tumbuh. Walau awalnya ia mengaku takut dengan mata kuliah deep learning, Nanda berhasil mengatasi kekhawatirannya seiring waktu dengan menonton banyak video deep learning di YouTube yang mengubah persepsinya. “Ternyata seru!” katanya. Kemudian, demi memperdalam pengetahuan machine learning-nya, Nanda mulai lebih mendalami bidang ini dengan mengikuti Batch 1 Bangkit 2023 untuk Machine Learning. 

Setelah lulus, dia bekerja di layanan konsultasi AI Braincore.id sebagai part-time Research and Development Assistant.

Selain menjadi salah satu Lulusan Terbaik Batch 1 Bangkit 2023, Nanda juga telah mengantongi sertifikat TensorFlow Developer. Dengan rendah hati, ia berkata semua itu adalah buah dari usaha yang ia jalani. Nanda yakin bahwa hasil memuaskan akan didapat jika kita mencurahkan seluruh hati untuk apa pun yang kita kerjakan. “Kondisi fisik bukan halangan untuk ambisi saya. Saya bertekad untuk selalu fokus menjalani prosesnya, karena saya percaya hasil tidak akan mengkhianati usaha,” kata Nanda.

Novi Listiana, petani dan kreator YouTube

“Keluar dari zona nyaman tidaklah mudah,” kata Novi Listiana, seorang petani dan kreator asal Boyolali yang terpaksa mencari kembali jati dirinya setelah terus-menerus mengalami tantangan berat dan skeptisisme di sekitar penyanyi dangdut di kota kecil.

Tumbuh besar di dunia musik dan dikaruniai bakat musik yang luar biasa, Novi semangat menekuni karir sebagai penyanyi sejak usia 18 tahun. Namun, setelah tiga tahun menjalani profesi ini, ia menyadari banyak tantangan dan stigma negatif yang menyertainya. Dia tidak pernah goyah akan pilihannya hingga suatu malam dia merasakan tantangan-tantangan tersebut termanifestasi kedalam sebuah pengalaman yang mengancam keselamatan fisiknya. Saat itulah dia memaksa dirinya untuk keluar dari zona nyaman, mengevaluasi kembali pilihannya sebagai penyanyi dan mencari kembali identitasnya sambil mencari upaya untuk membantu orang tuanya yang terlilit hutang.

Menjadi seorang petani bukanlah suatu keputusan yang mudah. Tuntutan fisik untuk melakukan pekerjaan kasar selama 24/7, ditambah dengan kondisi alam yang terus berubah, membuatnya sangat skeptis terhadap kemampuannya sendiri hingga hampir menyerah. Namun ia melawan hambatan mental yang ada di dalam dirinya, terus berdedikasi untuk bertani, dan tak luput mendokumentasikan semua naik turun perjalanannya di kanal YouTube-nya yang bernama “Novi Happy Farmer”. Keaslian kisah dan sikap positifnya memenangkan hati banyak pemirsa, di mana ia memperoleh 1,09 juta subscribers dengan total lebih dari 471.556.121 total views di kanalnya dalam waktu empat tahun.

“Saya dulunya pemalu di depan kamera dan tidak tahu bagaimana harus bertindak di depan kamera. Tapi saya terus melakukannya berulang kali, hingga membuat saya merasa lebih nyaman sekarang. Ini mungkin berawal dari tekad saya untuk membantu orang tua melunasi hutangnya. Tapi saya bangga dengan diri saya yang sekarang, saya bisa mendapatkan penghasilan sekaligus melakukan hal-hal yang saya sukai, sambil menunjukkan kepada generasi muda untuk tidak malu menjadi seorang petani. Dan sebagai seorang wanita, kita tidak boleh takut untuk keluar dari zona nyaman. Karena jika kita terus hidup dalam ketakutan, kita tidak akan pernah menemukan arah jalan kesuksesan.” berbagi Novi.

Meski kondisi perempuan telah jauh lebih baik saat ini, kita harus ingat bahwa jalan masih panjang. Sambil merayakan kemajuan yang telah kita capai bersama sebagai masyarakat, kita juga harus terus berusaha untuk memastikan kemunculan para penerus. Untuk itu, YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda. Mereka berbagi kisah masing-masing dalam melepaskan diri dari kekangan & batasan yang ada di masyarakat, seperti halnya Kartini memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, dan bebas dari belenggu norma.

Lima kreator ini adalah Nessie Judge, Novi Petani Happy, Arih Lystia, Irene Komala, dan Nadhira Afifa. Kisah mereka akan dirilis pada 19 April 2024, eksklusif di YouTube Indonesia. Jangan lewatkan, ya!

Di Google Play, kami juga menyoroti aplikasi Tentang Anak dalam halaman #MadeInIndonesia bulan ini. Sebuah aplikasi kehamilan dan parenting yang memiliki fitur lengkap mulai dari pemantauan tumbuh kembang, skrining autisme & perkembangan, akses gratis ke dokter anak, hingga platform terkurasi untuk produk anak. Lihat juga aplikasi lokal menarik lainnya yang berfokus untuk memberdayakan dan memaksimalkan potensi  perempuan Indonesia, mendorong mereka untuk berjuang demi diri sendiri dan masyarakat di sekitar mereka. 

Kami harap kita semua dapat berkontribusi untuk meneruskan semangat Kartini, memperjuangkan perubahan yang kita inginkan di dunia. Bersama-sama, kita dapat mengupayakan masa depan yang sepenuhnya menghormati dan merayakan peran dan hak perempuan.

Selamat Hari Kartini!