e-Conomy SEA 2024: Persaingan E-commerce bertambah ketat di Indonesia dengan hadirnya video commerce
Postingan ini adalah bagian dari rangkaian blog e-Conomy SEA 2024 yang menghadirkan berbagai insight penting dari lanskap digital Indonesia yang dinamis. Persaingan ketat tengah terjadi di e-commerce, tetapi sektor ini tetap tumbuh 11% YoY pada tahun 2024 untuk mencapai GMV $65 miliar. Di tengah pertumbuhan ini, baik pemain lama maupun pemain baru semakin berfokus pada video commerce agar tetap kompetitif.
Video commerce, yakni memanfaatkan video untuk menampilkan dan menjual produk, telah menjadi sangat populer di kalangan konsumen Asia Tenggara, khususnya Indonesia, terbukti mampu meningkatkan engagement dan mempengaruhi keputusan pembeli. Kontribusi video commerce pada GMV e-commerce total di Asia Tenggara pun naik hampir 5 kali lipat, dari tidak sampai 5% pada 2022 menjadi 20% pada 2024. Lonjakan video commerce ini menunjukkan pentingnya strategi konten video untuk mendorong engagement konsumen secara efektif.
Ekonomi kreator di Asia Tenggara memainkan peran penting dalam pergeseran tersebut, dengan 44% pengguna belanja online di kawasan ini menggunakan video dalam proses mereka berbelanja.
Sesuai perkiraan, game memantapkan posisinya sebagai kategori kreator terbesar. Bahkan, kreator konten game seperti Jess No Limit baru saja mencapai 50 juta subscriber pada tahun 2024, jumlah tertinggi di Asia Tenggara. Laporan ini juga menunjukkan peningkatan jumlah kreator dalam kategori makanan, minuman, mode (fashion), dan gaya hidup.
Laporan e-Conomy SEA 2024 menyoroti potensi besar video commerce dalam mengubah lanskap e-commerce. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan, pemanfaatan konten interaktif yang bersifat lokal berperan penting bagi platform yang ingin menarik dan mempertahankan perhatian konsumen. Penggunaan strategi berbasis video akan krusial untuk menjaga pertumbuhan dan daya saing.
