110 bahasa baru kini tersedia di Google Translate, termasuk 10 bahasa daerah Indonesia
Kami menggunakan AI untuk menambahkan 110 bahasa baru ke Google Translate, termasuk 10 bahasa daerah Indonesia. Google Translate dibuat untuk menghilangkan hambatan bahasa demi membantu orang berkomunikasi dan lebih memahami dunia di sekitar. Kami selalu menerapkan teknologi terbaru agar semakin banyak orang dapat memanfaatkan alat ini. Pada tahun 2022, kami menambahkan 24 bahasa baru menggunakan Terjemahan Mesin Zero-Shot, dengan model machine learning yang belajar menerjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain tanpa melihat contohnya terlebih dahulu. Kami juga telah mengumumkan Inisiatif 1.000 Bahasa, sebuah komitmen kami untuk membangun model AI yang dapat mendukung 1.000 bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Sekarang, kami telah menggunakan AI untuk meningkatkan ragam bahasa yang kami dukung. Berkat model bahasa besar kami, PaLM 2, kami dapat menambahkan 110 bahasa baru ke Google Transltae sebagai bentuk pengembangan paling masif yang berhasil kami lakukan hingga kini. Secara khusus, kami bangga dapat menambahkan 11 bahasa daerah di Indonesia, yaitu Aceh, Bali, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Toba, Betawi, Iban, Madura, Makassar, dan Minang.
Dukungan terjemahan untuk lebih dari setengah miliar orang
Bahasa-bahasa baru ini memiliki lebih dari 660 juta penutur, memberikan akses penerjemahan bagi sekitar 8% populasi dunia. Beberapa merupakan bahasa besar dunia dengan lebih dari 100 juta penutur, sementara yang lain digunakan oleh komunitas kecil masyarakat adat saja. Sejumlah bahasa bahkan hampir tidak memiliki penutur asli, tetapi upaya revitalisasi terhadapnya terus aktif dilakukan. Sekitar seperempat bahasa baru ini berasal dari Afrika dan menjadi ekspansi bahasa Afrika terbesar kami sejauh ini, meliputi bahasa Fon, Kikongo, Luo, Ga, Swati, Venda, dan Wolof.
Cara kami memilih ragam bahasa
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat akan menambahkan bahasa baru ke Google Translate — dari ragam mana yang kami tawarkan, hingga ejaan apa yang kami gunakan.
Bahasa sangatlah bervariasi, dengan perbedaan dalam ragam daerah, dialek, hingga standar ejaan. Malah, banyak bahasa tidak memiliki satu pun bentuk standar, sehingga tidak mungkin memilih ragam yang “tepat”. Pendekatan kami adalah memprioritaskan ragam yang paling umum digunakan dari setiap bahasa. Misalnya, Romani adalah bahasa yang memiliki banyak dialek di seluruh Eropa. Model kami menghasilkan teks yang paling mendekati Romani Vlax Selatan, yang umum digunakan online. Namun, model kami juga memadukan elemen dari ragam lain, seperti bahasa Romani Vlax Utara dan Balkan.
Berkat kemitraan dengan para ahli bahasa dan penutur asli, kami terus mewujudkan perkembangan yang baik. Dan seiring dengan kemajuan teknologi, kami akan terus mendukung lebih banyak ragam bahasa dan konvensi ejaan.
Kunjungi Pusat Bantuan untuk mempelajari lebih lanjut bahasa-bahasa yang baru didukung ini. Kemudian, mulailah menerjemahkan melalui translate.google.com atau dengan aplikasi Google Terjemahan di Android dan iOS.