Cara Google bekerja sama dengan penerbit berita di Indonesia
Oleh Kate Beddoe, Director of News Partnerships, Google Asia Pacific
Selama lebih dari 20 tahun saya berkarier di bidang berita dan media, saya telah melihat berbagai perubahan besar di industri ini terkait bagaimana audiens menemukan dan mengakses berita. Di posisi saya saat ini, saya sering mendengar kabar dari penerbit di seluruh Asia Pasifik mengenai tantangan yang mereka hadapi saat bertransisi ke dunia digital. Namun, melalui perubahan ini saya juga melihat inovasi dan kecerdikan yang luar biasa dari para penerbit lokal dalam upaya mereka untuk menyampaikan liputan yang penting kepada pembaca.
Produk Google didesain untuk memberi penggunanya akses ke informasi, sehingga semua orang di seluruh dunia dapat menemukan berita berkualitas. Orang-orang memercayai Google untuk menghubungkan mereka ke informasi yang berguna dan relevan. Itulah sebabnya kami bangga karena dapat mendukung jurnalisme dan memainkan peran yang membangun dalam membantu menciptakan masa depan berita yang lebih baik.
Kami memiliki sejarah kerja sama yang panjang dengan penerbit berita, baik secara global, maupun di Indonesia. Belakangan ini kami mendengar sejumlah pembicaraan mengenai peranan yang kami lakukan untuk mendukung ekosistem berita. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan cara kami bekerja sama dengan jurnalis dan ekosistem berita , serta menjawab beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan.
1. Bagaimana cara Google bekerja sama dengan penerbit berita di Indonesia?
Kami bekerja sama erat dengan penerbit besar maupun kecil serta menyediakan alat, teknologi, dan program untuk mendukung mereka. Dalam dua tahun terakhir, kami telah menyelenggarakan tujuh webinar Google for Media yang menampilkan karya-karya dari berbagai penerbit di Indonesia. Dalam sesi webinar tersebut, kami mendiskusikan berbagai produk dan program yang tersedia untuk membantu jurnalis dan penerbit berita, serta membahas berbagai topik seperti meliput dan menayangkan Informasi yang akurat dan tepercaya, dan menjalin kemitraan untuk menciptakan ekosistem situs dan konten yang sehat.
Melalui Google News Initiative, kami bermitra dengan para penerbit untuk membantu mereka membangun model bisnis, memberdayakan redaksi melalui inovasi teknologi, dan meningkatkan jurnalisme yang berkualitas. Selain itu, Digital Growth Program kami yang bermitra dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah melatih jurnalis dan eksekutif media dari hampir 400 penerbit di Indonesia untuk menumbuhkan jumlah audiens, membangun pendapatan dari pembaca, dan meningkatkan pendapatan iklan.
Tahun lalu, ketika industri berita sangat terdampak oleh COVID-19, Google meluncurkan Journalism Emergency Relief Fund yang memberikan lebih dari US$1 juta kepada 186 media berita, yang sebagian besar beranggotakan kurang dari 25 jurnalis, untuk membantu mereka agar dapat terus menyampaikan berita penting kepada masyarakat di saat pandemi. Inovasi sangatlah penting dalam dunia jurnalisme yang terus berubah dan Google telah mendukung lima proyek melalui YouTube Innovation Challenge, serta mendukung Kumparan, Tempo, dan Asumsi melalui GNI Innovation Challenge.
Kami menyadari bahwa melatih para jurnalis sangatlah penting, itu sebabnya Google News Lab juga bekerja sama langsung dengan redaksi media untuk memberikan pelatihan gratis kepada lebih dari 21.700 jurnalis di Indonesia, termasuk mengadakan workshop yang membahas topik jurnalisme data dan cek fakta secara mendalam. Pada tahun 2021, kami memberikan salah satu dari 11 proyek global kepada Katadata untuk membantu melawan misinformasi terkait vaksin dan kami juga mendukung CekFakta, yang merupakan sebuah proyek kolaboratif untuk mengecek dan memverifikasi fakta.
Tak hanya itu, kami juga memberikan nilai dan pendanaan yang signifikan kepada organisasi berita, termasuk traffic di internet di mana kami mengarahkan pengguna lebih dari 24 miliar kali setiap bulan ke situs penerbit berita di seluruh dunia. Hal ini memberikan kesempatan kepada penerbit untuk mengonversi pembaca biasa menjadi pembaca setia dengan menampilkan lebih banyak konten, iklan, tawaran untuk berlangganan kepada pembaca.
Kami juga membantu penerbit berita untuk memperoleh keuntungan finansial dengan menyediakan alat dan teknologi yang membantu mereka menjual iklan di situs dan aplikasinya. Teknologi periklanan kami menciptakan peluang bagi bisnis berita untuk menjual ruang iklannya kepada jutaan pengiklan di seluruh dunia, termasuk pengiklan yang tidak dapat mereka akses tanpa layanan ini. Dan ketika penerbit memilih untuk menggunakan layanan periklanan kami, mereka memperoleh sebagian besar pendapatan yang dihasilkan.
2. Apakah Google mendapatkan keuntungan finansial dari Google News?
Tidak. Kami tidak menjalankan iklan di Google News atau tab hasil berita di Google Search. Ada sejumlah pernyataan tidak benar di luar sana mengenai nilai berita bagi Google. Pengguna mengakses Google untuk mencari banyak hal, misalnya mencari video resep, jadwal keberangkatan transportasi umum, informasi cuaca, mencari ide padu-padan pakaian, atau bahkan informasi tentang asuransi. Berita hanya bagian kecil dari beragam konten yang kami sajikan. Perlu diketahui bahwa pada tahun lalu, kueri terkait berita di Google Search hanya 2 persen dari total kueri di Google Search secara global, dan hanya di bawah 1% dari total kueri Google Search di Indonesia.
Kami tidak menampilkan iklan — atau mendapatkan keuntungan finansial — di sebagian besar penelusuran. Hampir semua iklan yang dilihat orang di Google adalah untuk penelusuran yang memiliki tujuan komersial, misalnya seperti “sepatu kets”, “t-shirt”, atau “tukang servis”, dan umumnya bukan dari kueri penelusuran berita. Selain itu, kami hanya mendapatkan keuntungan finansial jika iklan yang ditayangkan tersebut bermanfaat dan relevan, seperti jika Anda benar-benar tertarik dan kemudian mengklik iklan tersebut. Pada tahun 2020, Google memperoleh pendapatan kurang dari $2 juta - bukan laba - dari klik iklan di berbagai kueri yang mungkin terkait dengan berita. Namun di saat yang sama, kami mengirimkan traffic yang sangat berharga dan memberikan keuntungan berkali-kali lipat dalam bentuk pendapatan iklan kepada penerbit berita di Indonesia melalui AdSense, AdMob, dan Ad Manager.
3. Bagaimana pendapat Google tentang misinformasi dan liputan orisinal?
Jika informasi tidak mematuhi kebijakan dan pedoman kami, kami akan memblokir dan menghapusnya, secara konsisten. Setiap hari, kami menghapus 8 juta iklan yang bersifat menipu untuk melindungi pengguna dari penipuan dan kami memindai 100 miliar aplikasi untuk memastikan keamanannya.
Kami juga memperbarui peringkat dan memublikasikan perubahan apa pun yang kami buat pada pedoman penilai penelusuran kami, untuk membantu kami mengenali liputan yang orisinal dengan lebih baik, menampilkannya di tempat yang mudah terlihat di Google Search, dan memastikan liputan ditayangkan lebih lama. Dengan begitu, pembaca yang selalu mengikuti berita terbaru dapat merunut berita tersebut hingga ke awal mulanya, dan penerbit akan lebih diuntungkan karena liputan mereka semakin banyak dilihat orang.
4. Bagaimana cara Google menggunakan konten berita?
Google tidak “menggunakan” konten berita—kami menautkan pembaca ke konten tersebut, sama seperti kami menautkan pembaca ke setiap halaman lain di web, seperti artikel di Wikipedia, blog pribadi, atau situs bisnis. Kami memilah-milah ratusan miliar halaman web untuk menemukan hasil yang paling relevan dan berguna dalam sepersekian detik, menyajikannya dengan cara yang membantu orang menemukan apa yang mereka cari, lalu membawanya ke sumber informasi tersebut. Cara kami menghubungkan orang ke konten berita, seperti artikel dari situs berita, sama seperti Google Search menghubungkan Anda ke situs berisi resep favorit, atau informasi cuaca.
Kami juga mengarahkan traffic yang bernilai saat orang mengklik dari Google ke situs web berita Indonesia, yang memberikan peluang kepada penerbit untuk memperoleh keuntungan finansial dengan menampilkan iklan atau mengonversi pembaca menjadi pelanggan berbayar.
5. Mengapa Google peduli terhadap berita?
Bagi Google, nilai berita tidak terletak pada sisi ekonomisnya, melainkan pada peranannya dalam mengedukasi dan memberikan informasi kepada banyak orang, dan juga kepentingannya dalam memperkuat demokrasi. Penerbit berita dapat mengontrol langsung partisipasi mereka di Google Search, entah dengan menampilkan cuplikan berita panjang atau pendek, foto, atau tidak menampilkan apa pun sama sekali. Kami selalu mencari cara baru untuk mendukung jurnalisme, bukan karena alasan finansial, tetapi karena kami yakin bahwa semua saja dapat memetik manfaat dari sumbangsih jurnalisme kepada masyarakat dan peranan pentingnya dalam melawan misinformasi.
Produk kami dibuat untuk memberikan informasi yang relevan dan berguna bagi siapa saja. Untuk itu, kami memiliki konstruktif dalam menciptakan ekosistem berita yang berkelanjutan, independen, dan heterogen. Upaya ini membantu banyak orang untuk mendapatkan berita dan informasi yang penting bagi mereka dan masyarakat.
Memastikan bahwa berita dan jurnalisme yang mengutamakan kepentingan publik dapat terus berkembang adalah tanggung jawab bersama antara penerbit berita, perusahaan, pemerintah, masyarakat sipil, dan banyak lagi, dan kami terus berkomitmen untuk terus ikut berperan. Kami memahami pentingnya berita dan terus bekerja sama dengan industri dalam menciptakan solusi baru untuk membantu para penerbit berita.