Langsung ke konten utama
Indonesia Blog

Agenda kebijakan untuk perkembangan AI yang bertanggung jawab: Peluang, tanggung jawab, dan keamanan



Oleh Kent Walker, President of Global Affairs, Google & Alphabet

Minggu ini Google memublikasikan laporan resmi yang berisikan berbagai saran terkait agenda kebijakan untuk perkembangan AI yang bertanggung jawab.

Visual AI

Seperti yang disampaikan Sundar di Google I/O bulan ini, kita bisa melihat bahwa AI tumbuh sangat cepat sehingga mengakibatkan pergeseran teknologi. Pemanfaatan model AI sekarang tidak hanya sebatas menciptakan cara baru untuk mengolah informasi, mencari kata yang tepat, atau menemukan tempat baru, tetapi juga membantu masyarakat melakukan inovasi ilmiah dan teknologi

Kita berdiri di depan pintu era baru, sehingga kita bisa merancang kembali cara-cara untuk meningkatkan taraf hidup miliaran orang secara signifikan, membantu bisnis agar maju dan terus berkembang, dan membantu masyarakat menghadapi permasalahan yang sulit. Pada saat yang sama, kita semua harus melihat dengan jernih bahwa AI juga bisa membawa risiko dan tantangan. 

Untuk mengantisipasinya, kami berkomitmen untuk melangkah maju dengan berani, bijak, serta melalui kemitraan dengan berbagai pihak. 

Berusaha menghambat perkembangan teknologi tidak akan membuahkan hasil serta tidak efektif, bahkan dapat menghilangkan berbagai kesempatan untuk meraih manfaat besar dari AI, dan tertinggal jauh dari mereka yang merangkul potensi AI. Justru, kita memerlukan upaya dengan basis yang lebih luas lagi—lintas pemerintah, perusahaan, universitas, dan banyak lagi—untuk menghasilkan manfaat yang tersebar luas dari terobosan teknologi sekaligus pada saat yang sama, meminimalkan risiko yang muncul.

Saat kami menulis tentang diperlukannya Agenda Bersama untuk Perkembangan AI yang Bertanggung Jawab beberapa minggu lalu, kami menyampaikan bahwa praktik individu, standar bersama di industri, dan kebijakan yang tegas dari pemerintah sangatlah penting untuk mewujudkan AI yang tepat sasaran. Hari ini kami merilis laporan resmi yang berisikan berbagai rekomendasi kebijakan terkait AI, dan kami menganjurkan pemerintah untuk berfokus pada tiga area utama—membuka peluang, mendorong tanggung jawab, dan meningkatkan keamanan:

1. Membuka peluang dengan memaksimalkan potensi ekonomi AI

Ekonomi yang merangkul AI akan tumbuh signifikan, mengalahkan saingan-saingan yang lebih lambat mengadopsinya. AI akan membantu berbagai industri yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih rumit dan bernilai, serta membantu meningkatkan produktivitas meski tantangan demografis terus meningkat. AI juga berpotensi mendorong bisnis kecil dengan produk dan jasa yang diberdayakan oleh AI untuk berinovasi dan berkembang—serta untuk para pekerja sehingga mereka dapat berfokus pada elemen pekerjaan yang sifatnya tidak rutin dan lebih menghasilkan.  

Apa yang perlu dilakukan untuk menjalankannya dengan baik: Untuk membuka peluang ekonomi yang diberikan AI, dan meminimalkan gangguan tenaga kerja, pembuat kebijakan perlu berinvestasi dalam aspek inovasi dan persaingan, mengembangkan kerangka kerja hukum yang mendukung inovasi AI yang bertanggung jawab, dan mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi transisi pekerjaan oleh AI. Contohnya, pemerintah perlu mengeksplorasi riset AI dasar melalui lab dan lembaga riset nasional; mengadopsi kebijakan yang mendukung perkembangan AI yang bertanggung jawab (termasuk undang-undang privasi yang melindungi informasi pribadi dan memungkinkan aliran data yang tepercaya lintas perbatasan nasional); dan mendorong pendidikan berkelanjutan, program peningkat keterampilan, pergerakan pekerja potensial lintas perbatasan, dan riset terkait masa depan pekerjaan yang terus berkembang.

2. Mendorong tanggung jawab sembari mengurangi risiko penyalahgunaan

AI sudah membantu dunia menghadapi berbagai tantangan mulai dari penyakit hingga perubahan iklim, dan bisa menjadi kekuatan yang mendorong kemajuan. Namun, jika tidak dikembangkan dan disebarkan dengan bijak, sistem AI juga dapat memperburuk permasalahan sosial saat ini, seperti misinformasi, diskriminasi, dan penyalahgunaan alat teknologi. Terlebih lagi, tanpa kepercayaan dan keyakinan terhadap sistem AI, bisnis dan konsumen akan ragu untuk menggunakan AI—sehingga membatasi peluang mereka untuk meraih manfaat dari AI. 

Apa yang perlu dilakukan untuk menjalankannya dengan baik: Mengatasi tantangan-tantangan ini akan memerlukan pendekatan multi-pemangku kepentingan dalam aspek tata kelola. Belajar dari pengalaman saat munculnya internet, para pemangku kepentingan juga akan memiliki pemahamannya masing-masing terkait potensi manfaat dan tantangan AI. Beberapa tantangan akan membutuhkan riset mendasar untuk memahami lebih baik manfaat dan risiko AI, serta cara mengendalikannya, juga mengembangkan dan menyebarkan inovasi teknis baru di bidang interpretabilitas dan watermarking.  Tantangan lain lebih baik diatasi dengan mengembangkan standar umum dan praktik terbaik bersama, serta regulasi berbasis risiko yang proporsional untuk memastikan bahwa teknologi AI dikembangkan dan disebarkan dengan bijak. Dan selebihnya akan membutuhkan organisasi dan lembaga baru. Contohnya, perusahaan terdepan bisa berkumpul untuk membentuk Forum Global untuk AI (Global Forum on AI - GFAI), yang dikembangkan dari contoh sebelumnya seperti Forum Internet untuk Menangkal Terorisme (Global Internet Forum to Counter Terrorism - GIFCT). Keselarasan di kalangan internasional juga penting untuk mengembangkan kebijakan umum yang mencerminkan nilai-nilai demokratis dan menghindari terjadinya pecah-belah. 

3. Meningkatkan keamanan global sembari mencegah pelaku kejahatan cyber mengeksploitasi teknologi ini

AI memiliki implikasi penting untuk keamanan dan stabilitas global. AI generatif dapat membantu menciptakan (tetapi juga mengidentifikasi dan melacak) misinformasi, disinformasi, dan media yang dimanipulasi. Riset keamanan berbasis AI mendorong pertahanan cyber generasi baru melalui operasi keamanan yang canggih dan intelijen ancaman (threat intelligence), meskipun eksploitasi yang dihasilkan AI juga dapat menimbulkan lebih banyak serangan cyber canggih dari para penjahat cyber

Apa yang perlu dilakukan untuk menjalankannya dengan baik: Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendirikan pagar pembatas teknis dan komersial agar dapat mencegah penggunaan AI untuk tindakan kejahatan, serta memungkinkan upaya kolektif untuk mengatasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sembari memaksimalkan potensi manfaat AI. Contohnya, pemerintah perlu mengeksplorasi kebijakan pengendalian perdagangan termutakhir terkait penerapan khusus dari software yang didukung AI dan dianggap memiliki risiko keamanan, serta terhadap entitas khusus yang memberikan bantuan untuk riset dan pengembangan terkait AI dan berpotensi menjadi ancaman keamanan global. Pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan perusahaan juga perlu memahami dengan lebih baik implikasi sistem AI yang makin kuat, dan bagaimana kita bisa menyelaraskan AI yang canggih dan kompleks dengan nilai-nilai kemanusiaan. Pada akhirnya, keamanan akan tercapai dengan upaya bersama, dan perkembangan di bidang ini memerlukan kerja sama dalam bentuk riset bersama, implementasi tata kelola data yang unggul, forum publik-pribadi untuk berbagi informasi terkait kerentanan keamanan AI, dan banyak lagi.

Kesimpulan

Dengan sepenuhnya menyadari berbagai potensi tantangan, kami yakin bahwa agenda kebijakan yang berpusat pada pilar-pilar utama—yakni peluang, tanggung jawab, dan keamanan—dapat membuka pintu manfaat AI dan memastikan manfaat tersebut dinikmati semua orang. 

Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, AI terlalu penting untuk tidak diregulasikan, dan terlalu penting untuk tidak diregulasikan dengan baik. Mulai dari kerangka kerja AI Verify Singapura ke pendekatan pro-inovasi untuk regulasi AI Inggris hingga Kerangka Kerja Manajemen Risiko AI oleh Lembaga Nasional Standar dan Teknologi (NIST) Amerika, kami merasa terdorong begitu melihat pemerintah di seluruh dunia serius mempertimbangkan kerangka kerja kebijakan yang tepat untuk teknologi-teknologi baru ini, dan kami tak sabar ingin segera mendukung upaya mereka.